Laporan Keuangan 2019, Laba Bersih Emiten Pasar Saham Turun Rp 8 Triliun

BEI mencatat total laba bersih emiten yang telah melaporkan keuangannya yakni sebesar Rp 403 triliun.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 04 Jun 2020, 19:45 WIB
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan, hingga 2 Juni 2020, terdapat 634 perusahaan tercatat atau sekitar 90,31 persen dari total emiten di pasar saham yang telah menyampaikan laporan keuangan auditan per 31 Desember 2019.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, total laba bersih emiten yang telah melaporkan keuangannya yakni sebesar Rp 403 triliun.

Jumlah tersebut lebih kecil Rp 8 triliun atau mengalami penurunan 2 persen dibanding laba bersih perusahaan tercatat di 2018.

"Penurunan laba bersih agregat disebabkan oleh performance dari Basic Industry & Chemical Sector (Industri Dasar dan Kimia) dan Mining Sector (Pertambangan) dengan penurunan laba bersih senilai Rp 17 triliun dan Rp 12 triliun," jelas Nyoman, Kamis (4/6/2020).

Menurut catatannya, jumlah emiten yang membukukan laba bersih per 31 Desember 2019 sebanyak 501 perusahaan ataun kurang lebih 80 persen.

BEI mencatat, Emiten di sektor finance menjadi perusahaan tercatat yang meraup laba bersih terbesar, yakni sebesar Rp 165 triliun dari 115 perusahaan.

 


Pendapatan

Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di Kantor BEI, Jakarta, Jumat (28/12). Presiden Joko Widodo atau Jokowi menutup langsung perdagangan IHSG 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Catatan lainnya, Nyoman mengutarakan, total pendapatan perusahaan tercatat di 2019 secara keseluruhan mencapai Rp 4.425 triliun. Emiten sektor finance kembali meraih pendapatan terbesar, yakni sekitar Rp 825 triliun dari 115 perusahaan.

"Dibandingkan tahun 2018, nilai pendapatan Perusahaan Tercatat mengalami kenaikan sebesar Rp 151 triliun atau 4 persen" ungkap dia.

Untuk komposisi Opini Audit Laporan Keuangan per 31 Desember 2019 dari 634 perusahaan tercatat yakni: 631 perusahaan (99,52 persen) mendapatkan opini Wajar Tanpa Modifikasikan, satu perusahaan (0,16 persen) mendapatkan opini Wajar Dengan Modifikasian, dan dua perusahaan (0,32 persen) mendapatkan opini Tidak menyatakan pendapat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya