Ruben Onsu Menangis saat Memikirkan Nasib Karyawannya

Ruben Onsu mengaku pasrah dengan kondisi saat ini.

oleh Aditia Saputra diperbarui 17 Jun 2020, 19:38 WIB
Jumpa pers RISALAH CINTA RAMADAN BERSAMA ANTV (Bambang E. Ros/Fimela.com)

Liputan6.com, Jakarta Cerita miris para artis yang usahanya terdampak saat Corona telah banyak diangkat. Namun, cerita tersebut memang nyata dan tidak dibuat-buat. Seperti yang diutarakan oleh Ruben Onsu

Ruben Onsu yang seorang artis dan pengusaha ini menjalankan sejumlah bisnis kulinernya. Ada berbagai produk yang ditawarkan Ruben, mulai dari Ayam Geprek Bensu, Bensu Bakso, Big Ben Kopi, Bensu Drink dan berbagai produk lainnya.

Bisnis yang dirintis Ruben Onsu turut terkena imbas dari Virus Corona. Ruben bahkan harus merumahkan ribuan karyawannya yang tersebar di berbagai wilayah di seluruh Indonesia.

Ruben Onsu mengungkapkan jika Virus Corona memberikan dampak yang begitu besar kepada bisnisnya. Hal itu diungkapkan Ruben kepada Billy Syahputra di channel youtube Billy.

"Terganggu Bil, terganggu banget, kegesek. Udah semua lah segala macem, keseret-seret, dada nyesek," kata Ruben.

 


Rumahkan 2500 Karyawannya

Ruben Onsu menangis

Ruben sendiri diketahui memiliki 6500 karyawan yang tersebar di outlet-outlet seluruh Indonesia. Dia pun terpaksa harus merumahkan sekitar 2500 karyawannya akibat dampak Corona. 

"Makanya dari 6000 karyawan gua, 2500 yang sudah gua rumahkan," kata Ruben.

 


Kompensasi

Ruben Onsu (Adrian Putra/Fimela.com)

Ruben mengaku dirinya memberikan kompensasi kepada karyawan yang dirumahkan. Kompensasi yang diberikan yakni satu bulan gaji ditambah uang THR. 

"Itu kompensasinya gua kasih satu bulan gaji plus satu bulan THR. Karena menurut gua, mereka bisa nafas 2 bulan nih, mereka bisa cari-cari lagi. Tapi kan situasi kayak gini perusahaan makin, kalau kita terus menurun gini ya berati akan ada pengecilan lagi, itu yang harus dipikirkan oleh negara ini sebenernya," ucap Ruben.

 


Sampai Menangis

Ruben Onsu (Youtube/Helmy Yahya Bicara)

Ruben mengaku dirinya terpaksa merumahkan karyawannya. Langkah in semata dilakukan untuk menyelamatkan perusahaannya di tengah dampak Virus Corona. Ruben mengungkapkan dirinya sampai menangis memikirkan nasib karyawannya yang dirumahkan. 

"Nah itu yang bikin gua nangis, karena gua berangkat dari orang susah, berangkat dari orang miskin. Gimana ya mereka kasih kabar keluarganya ketika mereka sudah tidak bekerja lagi. Apa ya reaksinya. Terus langkah mereka ke depan gimana ya. Itu yang gue pikirin. Dalam sebuah perusahaan itu salah kalau dia menggunakan uang pribadinya kan itu harus ada perputaran, tapi mau tidak mau akhirnya menggunakan uang pribadi untuk menyelamatkan ini," ungkap Ruben.

 


Akan Kurangi Jumlah Karyawan Lagi

Ruben pun mengungkapkan dirinya tak menutup kemungkinan kembali mengurangi karyawannya jika kondisi seperti ini masih berlangsung. Apalagi Virus Corona masih merebak hingga saat ini. 

"4000 karyawan tersisa masih aktif. Tapi kalau keadaan kita tidak berkembang, akan ada kemungkinan berkurang lagi ya pasti karena kita engga bisa melawan. Ini ombak lagi kenceng banget," kata Ruben.

 


Putar Otak

Ruben Onsu mengaku kalau dirinya terus memutar otak untuk menyelamatkan perusahaannya. Ada berbagai terobosan yang dia lakukan. 

"Itu yang harus diputerinnya gini. Kayak gue Ben Sunda jadi Ben Sunda Exspress. Geprek Bensu ada paket PSBB harganya Rp10 ribu. Itu ada perkaliannya," katanya.

 


Kerja di TV

Ruben Onsu pun menyebut dirinya harus bekerja di televisi agar bisa menutup kerugian di perusahaannya. Maka dari itu, Ruben masih menerima tawaran untuk bekerja di TV.

 


Jadi Teguran

Adanya Virus Corona ini bagi Ruben di sisi lain menjadi teguran. Sebab selama ini, dia kerap jarang di rumah. 

"Teguran buat kita semua. Kemarin kemarin ke bandara minggu ini ke kota ini, minggu ini ke kota itu. Duh cape. Gue pengen pagi pagi di rumah, engga ke bandara. Tapi sekarang dorong koper jadi impian," kata Ruben.

 


Sempat Stres

Ruben Onsu mengaku dirinya sempat stres di dua Minggu awal sejak Corona mulai merebak di tanah air. Kondisi diperparah dengan banyaknya berita tentang Corona yang justru membuatnya semakin takut. 

"Saat awal awal 2 minggu pertama gue sempet stress panik. Wah gila segala macam gue diem aja engga mau ngapa-ngapain, gue diem aja, karena gue bingung mau melakukan hal apapun. Gue cuma bisa baca baca berita yang akhirnya gue makin takut," kata Ruben.

 


Mencoba Bangkit

Ruben Onsu mencoba bangkit. Dia bahkan sampai leave grup WhatsApp yang membicarakan tentang Corona. 

"Oh my God gue ga bisa gue harus bangkit gue harus keluar, gue harus bangkit, maksudnya gue harus keluar dari ketakutan gue. Akhirnya gue leave di grup grup gue di Whatss app yang tukang up date up date jumlah inilah," imbuh Ruben.

 


Ingat Istri

Ruben teringat kata-kata sang istri, Sarwendah yang menyemangatinya untuk bangkit. 

"Ya gue cuma bisa diem lagi tapi pada saat itu istri gue bilang begini 'justru yang membahayakan itu ketika kamu terus mengurung diri ya terus kapalnya akan tenggelam'. Dari situ gue semangat lagi. Dari situ gue mau meeting, terima telepon. Kalau terima telepon dari ade gua aja kalau ngebahas tentang kantor ' ah engga, engga mau denger'," ucap Ruben.

Sumber: Merdeka.com

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya