Operasi Senyap Bisnis Prostitusi Sarkem Yogyakarta Saat Pandemi Covid-19

Badai Covid-19 yang melanda Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta tak cukup kuat menghentikan geliat bisnis prostitusi di kawasan Sarkem.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 05 Jun 2020, 10:50 WIB
Sarkem (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Wabah Covid-19 yang juga melanda Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta tak cukup kuat menghentikan geliat bisnis kawasan prostitusi lawas di tengah kota. Pasar Kembang alias Sarkem yang tersohor itu ternyata tidak pernah benar-benar terisolasi.

Dua dari empat pintu masuk menuju perkampungan masih dibuka. Tamu bisa datang lewat sana. Selayaknya masuk perkampungan kebanyakan, tamu yang datang harus mengikuti protokol kesehatan penyebaran Corona Covid-19. Apa itu? Menggunakan masker.

Mereka pakai masker saat masuk ke perkampungan. Saat berada di ruang publik, masker tidak boleh dilepas sama sekali. Setiap rumah juga harus menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer.

"Ya kalau sudah di kamar, masker dilepas, itu sudah urusan masing-masing," ujar Jesika, bukan nama sebenarnya, warga Sarkem yang juga mantan pekerja seks, kepada Liputan6.com, Kamis (4/6/2020).

Ia mengungkapkan sebenarnya Sarkem membatasi aktivitas di dalamnya saat awal pandemi. Jadi, ketika ada tamu datang, berarti dilayani secara sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan pengelola.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Sarkem Saat Musim Covid-19

Ilustrasi Foto

Seperti bisnis lainnya yang meredup semasa pandemi, jumlah pelanggan yang datang ke Sarkem pun menurun. Tidak seperti hari biasa yang mencapai puluhan orang per hari.

Jesika mengakui tamu-tamu yang datang saat pandemi didominasi orang lokal atau sekitar kampung. Rata-rata tidak lebih dari 10 tamu per hari saat pandemi.

Ia mengakui situasi di Sarkem berubah drastis ketika pandemi corona covid-19 melanda. Bagaimana tidak, para pekerja seks yang jumlahnya mencapai 150 orang itu kesulitan mendapat pelanggan.

Banyak orang takut tertular Corona Covid-19. Mereka memilih untuk beristirahat dari kebiasaannya berkunjung ke Sarkem. Alhasil, pendapatan mereka terjun bebas.

Sebagian pekerja seks memilih pulang ke kampung halamannya. Mereka yang bertahan di sana, biasanya karena tidak punya tujuan harus ke mana.

"Kami di sini sempat bikin dapur umum sumbangan dari donatur, jadi walaupun mereka tidak berpenghasilan yang penting bisa makan," kata Jesika.

 


PSK Datang Lagi

Ilustrasi prostitusi

Meskipun demikian, ia tidak menampik, beberapa hari terakhir ini, aktivitas di Sarkem mulai kembali seperti biasa. Sudah ada belasan orang dalam sehari yang bertamu ke kawasan prostitusi di Yogyakarta itu.

Sejumlah pekerja seks yang kemarin memilih pulang kampung juga mulai berdatangan kembali ke Sarkem. Menurut Jesika, ada syarat yang harus mereka penuhi ketika kembali tinggal di kawasan itu.

Mereka harus membawa surat keterangan sehat dari daerah asalnya. Tidak hanya itu, mereka yang kembali tinggal di Sarkem harus menjalani rapid test dengan biaya sendiri untuk memastikan mereka bebas Corona Covid-19.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya