Liputan6.com, Jakarta - Busi menjadi salah satu komponen yang cukup penting bagi motor. Berfungsi untuk membakar bensin, hingga bisa digunakan sebagai sumber tenaga, sehingga menggunakan busi terbaik akan menjamin performa roda dua kesayangan.
Namun, gaya berkendara secara keseluruhan, berpengaruh dengan performa mesin dan konsumsi bahan bakar. Semakin baik gaya berkendara, maka performa mesin akan jadi lebih maksimal, dan konsumsi bahan bakar akan jadi lebih irit.
Advertisement
Sedangkan untuk masalah busi, seperti dilansir laman Suzuki Indonesia, gaya berkendara memang cukup berpengaruh, meskipun tidak terlalu besar. Dengan berkendara stop and go, atau sering mengulur dan menarik gas secara tiba-tiba, dapat mengurangi umur busi.
Faktor terbesar yang memengaruhi umur busi adalah, ruang bakar yang tidak sehat atau tidak bersih. Ruang bakar yang tidak bersih akan membuat busi cepat kotor, dan kondisi inilah yang membuat busi akan cepat mati. Bahkan hanya bisa bertahan dalam beberapa bulan saja.
Faktor Lain
Faktor lainnya yang memengaruhi umur busi adalah, setting karburator yang tidak tepat atau tidak sesuai dengan kerapatan busi. Terlalu longgar akan membuat bensin yang digelontorkan lebih banyak dan tidak terbakar maksimal. Kondisi ini akan membuat busi terus basah dan rentan mati.
Yang paling penting, ada 3 hal yang harus Anda perhatikan untuk menjaga busi tetap maksimal, baik dalam usia ataupun performanya, yakni campuran udara dan bahan bakar pas yang harus tepat, kompresi tidak ada kebocoran, dan busi harus tetap dalam kondisi bersih.
Advertisement
Waktu Ganti Busi
Sebenarnya sangat mudah, rata-rata busi harus diganti saat sudah menempuh jarak 6.000 km. Ada beberapa gejala yang bisa dirasakan saat busi harus diganti, di antaranya sering kehilangan power, tenaga motor mulai kendor atau loss power dan konsumsi bahan bakar jadi lebih boros.
Kondisi-kondisi tersebut bisa terjadi akibat dari bahan bakar yang masuk ke ruang bakar tidak dibakar sempurna oleh busi, sehingga percikan listrik menjadi kecil dan tidak fokus, atau dalam bahasa teknis dikenal dengan istilah miss fire, atau gagal pembakaran.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement