Moeldoko Sebut Kasus Covid-19 di Sumbar Terkendali karena Pola Hidup dengan Kearifan Lokal

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan ada kecenderungan penurunan kasus positif virus corona (Covid-19) di berbagai daerah, salah satunya di Sumatera Barat (Sumbar).

oleh Lizsa Egeham diperbarui 06 Jun 2020, 09:14 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko usai mengisi acara di Malang, Jawa Timur (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan ada kecenderungan penurunan kasus positif virus corona (Covid-19) di berbagai daerah, salah satunya di Sumatera Barat (Sumbar). Menurut dia, hal itu dikarenakan masyarakat Sumatera Barat yang menerapkan pola hidup berbasis kearifan lokal.

"Kasus Covid-19 di Sumatera Barat terkendali karena menerapkan local wisdom, pola hidup sehat berbasis kearifan lokal," kata Moeldoko dalam keterangan persnya, Sabtu (6/6/2020).

Moeldoko menjelaskan kebiasan tersebut seperti, mengambil air wudhu saat hendak salat serta menutup hidung saat bersin. Selain itu, masyarakat Sumbar juga berupaya meningkatkan daya tahan tunuh dengan menngkonsumsi jahe, kunyit, dan tanaman lokal lainnya.

"Warga Sumatera Barat yang sebagian besar muslim tanpa disadari dengan berwudhu itu membersihkan diri dimana dalam sehari setidaknya dilakukan lima kali," jelasnya.

Berdasarkan data pemerintah, pasien positif virus corona di Sumatera Barat sebanyak 607 orang per Jumat, 5 Juni 2020. Tercatat ada penambahan sebanyak 13 pasien positif dari hari sebelumnya.

Moeldoko menekankan bahwa kunci pencegahan penularan virus corona adalah mencuci tangan, jaga jarak, menggunakan masker dan menjaga daya tahan tubuh. Dia pun meminta masyarakat tetap mengikuti protokol kesehatan Covid-19 di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi.

"Sekarang angkanya sudah menurun. Kalau tak terkontrol dengan baik, bisa naik lagi. Selama vaksin belum ditemukan, zona hijau bisa kembali kuning. Karena itu protokol kesehatan terus diperhatikan," tuturnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Protokol di Masa Transisi

Dia mengatakan protokol kesehatan pada masa transisi ini akan lebih detil dan teknis diterapkan pada sektor usaha, pendidikan, dan tempat ibadah. Moeldoko menyebut ada persyaratan tertentu yang harus diikuti dan ditaati dan menjadi tanggung jawab sosial.

Moeldoko pun meminta para pimpinan daerah menyampaikan dan mensosialisasikan protokol-protokol kesehatan dengan baik kepada masyarakat. Hal tersebut diharapkan dapat membuat masyarakat sadar dan patuh mengikuti protokol kesehatan.

"Mereka dapat mengomunikasikan secara efektif mengenai pola hidup baru dan pentingnya menerapkan protokol kesehatan sehingga situasi semakin membaik," ucap Moeldoko.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya