Jangan Ngaku Generasi Millenial Jika Belum Punya 6 Produk Keuangan Ini

Millenial menginginkan sesuatu yang instan, cenderung menghabiskan masa mudanya untuk bersenang-senang tanpa memikirkan bagaimana kehidupan di hari tua.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 07 Jun 2020, 06:00 WIB
Ilustrasi Foto Mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Gaya hidup generasi millennial tentu berbeda dibanding generasi sebelumnya. Millenial menginginkan sesuatu yang instan, cenderung menghabiskan masa mudanya untuk bersenang-senang tanpa memikirkan bagaimana kehidupan di hari tua. Akibatnya generasi millennial kesulitan mengatur keuangan, sehingga kondisi finansialnya sering kali tidak stabil.   

Untuk itu, millennial perlu belajar mengoptimalkan beberapa produk keuangan yang ada saat ini untuk memudahkan dirinya dalam mengelola keuangan. Hindari memegang uang tunai dalam jumlah berlebih, dan beralihlah pada produk keuangan yang cocok untuk generasi millennial berikut ini versi Cermati.com:

1. Rekening Tabungan

Jika dibandingkan dengan produk keuangan lainnya, rekening tabungan merupakan produk yang wajib dimiliki oleh generasi millennial. Tidak hanya untuk menyimpan sebagian uangnya, tapi juga saat menerima gaji karena gaji akan ditransfer langsung ke rekening tabungan. Untuk urusan transaksi, kamu tidak perlu pergi ke bank untuk mentransfer.

Kini semuanya sudah disederhanakan dengan munculnya m-banking dan e-banking, sehingga transaksi bisa diselesaikan dari mana saja menggunakan smartphone. Dengan biaya administrasi bulanan yang terjangkau, kamu dapat menikmati berbagai kemudahan dari rekening tabungan. Bahkan diperbolehkan untuk membuka rekening tabungan di beberapa bank sekaligus. 

2. Kartu Kredit

Selanjutnya adalah kartu kredit yang kadang disebut kartu sakti. Kartu ini menawarkan sejumlah kemudahan sekaligus keuntungan berlipat ganda dibandingkan rekening tabungan. Millenial bisa menggunakan kartu kredit kapan dan dimana saja untuk bertransaksi, tanpa harus menyiapkan uang sepeser pun. Namun, transaksi di masa lalu harus dibayar saat jatuh tempo. Jika tidak, kamu akan dikenakan denda sekaligus cicilan yang semakin besar karena adanya penunggakan pembayaran.

Mengingat urusan kartu kredit cukup sensitif, jadi pikirkan dan pertimbangkan dahulu dengan baiksebelum mengajukan permohonan pembuatan kartu kepada bank.

3. Uang Elektronik

Generasi millennial mana yang belum tahu uang elektronik atau digital wallet? Pastinya tidak ada, karena produk keuangan yang satu ini sudah sangat populer. Selain karena praktis, keuntungan yang ditawarkan juga tidak kalah menarik jika dibandingkan kartu debit maupun kartu kredit. Saat ini, uang elektronik bisa digunakan untuk bertransaksi di berbagai merchant offline maupun online. Sehingga transaksi dapat dilakukan secara cashless.

Sayangnya, pengisian ulang digital wallet tidak gratis karena beberapa bank menetapkan kebijakan untuk memberlakukan biaya administrasi. Apabila kamu sering menggunakan digital wallet untuk transaksi, sebaiknya isi ulang dalam jumlah besar sesuai kebutuhan.

 


Selanjutnya

Pekerja menunjuk layar sekuritas di Jakarta, Senin (1/8). Pada perdagangan preopening, IHSG bergerak menguat 64,216 poin (1,23%) ke 5.280,210. Sementara indeks LQ45 bergerak naik 16,105 poin (1,80%) ke908.947. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

4. Dana Darurat

Mengingat hal-hal tidak terduga sering kali terjadi, millennial juga perlu menyisihkan uang untuk keperluan dana darurat. Adanya dana darurat setidaknya bisa membuat millennial sedikit lega kalauterdapat pengeluaran yang tidak masuk dalam anggaran. Penyisihan dana darurat dapat disesuaikan dengan total gaji yang diterima. Namun, usahakan agar persentasenya tidak kurang dari 7 persen gaji bersih karena biaya untuk hal-hal darurat tidak dapat diprediksi.

Daripada alokasi dana kurang, sebaiknya memang dilebihkan saja. Toh, fungsi dana ini hanya untuk berjaga-jaga. Apabila dananya lebih, masih bisa digunakan lagi di kemudian hari. 

5. Investasi Online

Bagi millennial yang ingin berinvestasi, kini bisa melakukannya secara online. Bahkan untuk membuka deposito sekalipun bisa melalui online. Sangat menarik memang, apalagi semakin banyak produk investasi online yang dapat dijadikan sebagai pilihan. Sebut saja valuta asing, Peer to Peer (P2P) Lending, saham, forex, bahkan emas.

Sebelum berinvestasi, pastikan sudah mempunyai akun untuk memudahkan transaksi. Berinvestasi tidak hanya baik untuk berhemat, tetapi juga mengajak millennial untuk lebih peduli pada kehidupan di hari tua nanti. Jadi, uang yang diperoleh di masa muda tidak melulu habis untuk bersenang-senang, ya! 

6. Tabungan Pensiun

Meski butuh waktu puluhan tahun lagi agar menua, namun kamu tetap perlu memikirkan masa tuasejak dini. Mengingat masalah kehidupan di usia muda belum terlalu banyak, tubuh masih bugar, dan tingkat kreativitas masih tinggi untuk menghasilkan pundi-pundi uang. Sekarang adalah waktu paling tepat untuk menyisihkan dana darurat, jadi jangan menunda-nunda lagi.

Sisihkan 10-15 persen dari gaji bulanan untuk dialokasikan ke tabungan pensiun. Sisihkan setiap bulan, sehingga jumlahnya semakin banyak seiring dengan bertambahnya umur. Agar tabungan pensiun tidak terpakai, sebaiknya pisahkan dari rekening kebutuhan pokok, tabungan biasa, maupun investasi. Dengan demikian, pengumpulan dan penggunaan dana fokus untuk satutujuan, yaitu untuk mensejahterahkan hidup di masa tua.

Jangan Salah Memilih Produk

Itu dia beberapa produk keuangan untuk generasi millennial, apakah sudah punya semuanya? Tidak perlu memiliki semua produk keuangan yang disebutkan di atas. Pilih yang paling sesuai dengan kebutuhan dan pastikan finansial cukup untuk mengisi produk-produk keuangan tersebut, sehingga tidak ada satu pun yang terabaikan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya