Liputan6.com, Jakarta - Dengan berbagai kemudahan informasi, produk skincare pun sekarang bisa diakses anak-anak lebih muda, termasuk generasi Z. Chief Executive Officer (CEO) BASE, Yaumi Fauziah Sugiharta, bahkan menemukan fakta unik tentang pemilihan produk generasi ini.
"Sejak delivery produk di Januari, awalnya pelanggan kami kebanyakan milenial. Tapi, makin ke sini, terjadi pergeseran. Justru pembelian produk skincare kami yang notabene plant-based banyak dilakukan generasi Z," katanya dalam one on one interview secara daring dengan Liputan6.com, Kamis, 4 Juni 2020.
Yaumi mengatakan, BASE Friend, sebutan konsumen BASE, paling muda adalah 11 tahun. "Kemudian terus sampai yang berusia 40 tahun-an," imbuhnya.
Baca Juga
Advertisement
Penemuan ini dirasa sedikit unik nan mengagetkan karena pengalaman Yaumi sendiri saat beranjak remaja sebagai generasi milenial, ia semata memanfaatkan berbagai produk drug store. "Definitely ada pergeseran di situ," katanya.
Akses informasi tanpa border, konsumsi konten tentang k-pop, serta besar bersama kultur influencer marketing disinyalir Yaumi sebagai sebab generasi Z punya suara berbeda tentang pemilihan produk skincare.
"Bersama milenial, mereka sudah terliterasi dengan baik dan melek benar dengan beauty trend di luar sana. Globalisasi trend tersebut kemudian menyebabkan adanya perubahan dari sisi espektasi," tuturnya.
Berbagi Value yang Sama
Cissylia Stefani-van Leeuwen selaku Brand Director of BASE menambahkan, generasi Z juga umumnya memilih label yang punya nilai sama seperti yang mereka pegang.
"Biasanya berat ke isu-isu tertentu, misal apakah ramah lingkungan. Pun tentang pemanfaatan bahan, apakah plant-based, vegan friendly. Mereka sangat optimis bahwa the world will be the better place," Cissylia memaparkan.
Chief Product Officer (CPO) BASE, Ratih Permata Sari, mengatakan bahwa karena generasi Z berada di usia sekolah dan tak boleh memakai makeup, kulit bersih nan bebas jadi jerawat jadi perhatian utama.
"Muka bersih ini bahkan lebih penting, misal dari kelebihan berat badan. Mereka itu social media native, jadi mau-tak mau, wajah harus kinclong dan camera ready," ucapnya.
Advertisement