Musim Kemarau, BMKG Berharap Petani Manfaatkan Informasi Iklim Saat Bercocok Tanam

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengharapkan petani dapat memanfaatkan informasi iklim dan cuaca dari BMKG dalam bercocok tanam.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 06 Jun 2020, 22:54 WIB
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengharapkan petani dapat memanfaatkan informasi iklim dan cuaca dari BMKG dalam bercocok tanam.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengharapkan petani dapat memanfaatkan informasi iklim dan cuaca dari BMKG dalam bercocok tanam agar bisa beradaptasi dengan alam terutama saat kondisi ektrem.

Oleh karena itu, kata Dwikorita, dalam beberapa tahun terakhir BMKG bekerja sama dengan pemerintah daerah menyelenggarakan sekolah lapang iklim (SLI) untuk kelompok tani.

Ia menyampaikan hal tersebut saat panen bawang merah pada sekolah lapang iklim di Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung.

Dwikorita menyampaikan meskipun penanaman bawang merah di daerah ini sempat terganggu cuaca ekstrem pada bulan Mei 2019 lalu, alhamdulillah adanya forum komunikasi SLI antara BMKG, penyuluh pertanian, dan para petani, informasi dari BMKG maka cuaca ektrem itu dapat diantisipasi.

"Cuaca ektrem tidak bisa dihindari, namun perlu disikapi dengan beradaptasi," katanya eperti dikutip dari Antara.

Waktu itu, katanya karena sudah diberitahu untuk antisipasi sebelumnya, begitu hujan telah turun, kemudian daun-daun tanaman bawang merah langsung disemprot atau dibilas untuk mengurangi pengaruh asam air hujan untuk mencegah rusaknya tanaman.

"Jadi meskipun terkena cuaca ekstrem, kalau tidak diwaspadai bisa gagal panen tetapi petani di Desa Legoksari ini masih tetap berhasil panen bawang putih sekitar 6-8 ton per hektare dan harga bawang merah saat ini tinggi," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tingkatkan Pengetahuan Petani

Ketua Penyelenggaran SLI di Desa Legoksari Kecamatan Togomulyo yang juga Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Semarang Tuban Wiyoso mengatakan SLI bawang merah ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi pangan.

Ia menyampaikan SLI ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam memanfaatkan informasi ikllim, cuaca untuk keperluan pertanian.

Bupati Temanggung M. Al Khadziq menyampaikan terima kasih atas program SLI BMKG di Kabupaten Temanggung.

"Kami mohon ke depan masih terus dilakukan pembinaan terhadap masyarakat di Kabupaten Temanggung, syukur tahun besuk BMKG bisa memberikan demplot untuk bawang merah dan bawang putih masing-masing satu hingga dua hektare, termasuk tanaman tembakau bisa lebih luas lagi," katanya.

Ia mengatakan masyarakat Temanggung senantiasa siap untuk mengikuti SLI, semoga kegiatan ini benar-benar memberikan keterampilan dan pengetahuan bagi para petani di Kabupaten Temanggung untuk bisa meningkatkan hasil panennya sesuai dengan kondisi iklim yang terus berubah-ubah ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya