Liputan6.com, Surabaya Mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Tematik Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menggarap proyek sekolah bambu di Desa Rempek, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tim pertama sudah memulai proyek ini pada 10 Februari lalu dan dilanjutkan dengan tim kedua.
Terhitung sejak 23 Februari 2020, tim kedua yang terdiri dari Trisia Mega Putri, Nafiah Salsabila, Martanti Aji Pangestu, serta Malai Saidatul Abidah melanjutkan proyek sekolah bambu ini dengan tahap pembangunan konstruksi utama.
Tim pertama melakukan survei penyesuaian kontur tanah, sedangkan tim kedua bertanggung jawab terhadap pengerjaan rangka atap dan bangunan. Desain sekolah bambu ini memiliki bentuk heksagonal dengan tiga high-trusses serta tiga low-trusses bambu yang disusun secara selang-seling.
Baca Juga
Advertisement
Mahasiswa KKN dari Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota ITS melakukan uji kebisingan terhadap lokasi sekolah yang berada di tepi jalan raya. Oleh karena itu, ada penanaman tanaman sebagai pagar peredam suara kendaraan. Tidak ketinggalan, penanaman bambu di sisi-sisi yang berdekatan dengan jurang demi faktor keamanan.
“Saya di sini untuk membantu menetukan skala lebih detail dari maket desain yang telah dibuat sehingga dapat ditentukan panjang bambu yang akan dipotong dan dirangkai menjadi kerangka bangunan,” ujar Malai, mahasiswa Departemen Teknik Geomatika ITS, seperti yang dikutip dari its.ac.id, Kamis (4/6/2020).
Setelah tim kedua selesai, tim terakhir yang beranggotakan Faris Salman Ely, Rizky Olda Putri Salsabilla, Devi Novita Sari, Nuha Aulia Rahman, serta Dio Astya Firmansyah hadir. Kloter terakhir ini bertugas untuk mengerjakan tahap akhir yang meliputi pengerjaan dinding dan atap bangunan.
Menurut Dio, pada periode ini proyek sekolah bamboo seharusnya bisa diresmikan. Namun, kendala cuaca membuat pengerjaan tidak ramung sesuai waktu. Pengerjaan pun dilanjutkan oleh tim Aurbamboo selama lima hari, mengingat para mahasiswa sudah pulang.
Aurbamboo yang merupakan komunitas pengrajin bambu lokal dari Sembalun Lawang, Lombok Timur, sejatinya menjadi penerima kontrak proyek sekolah bambu dari Universitat Stuttgart ini. Proyek sekolah bambu ini merupakan kolaborasi ITS, Universitat Stuttgart, Universitas Nahdlatul Ulama, dan tim Aurbamboo.