Pertama Kali Snoop Dogg Akan Ikut Pemilu Demi Menjegal Donald Trump

Snoop Dogg tak ingin Donald Trump menjabat sebagai presiden Amerika Serikat untuk kedua kali.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 07 Jun 2020, 14:37 WIB
Snoop Dogg tak ingin Donald Trump menjabat sebagai presiden Amerika Serikat untuk kedua kali. (instagram/snoopdogg)

Liputan6.com, Jakarta - Penyanyi rap Amerika Serikat, Snoop Dogg, rupanya sudah tak tahan lagi menjadi golongan putih atau golput di negaranya. Ia memutuskan untuk mengikuti pemilu AS untuk pertama kalinya.

Mengikuti pemilu AS pertamanya pada November 2020 mendatang, Snoop Dogg tentunya punya alasan tersediri. Rupanya, ia tak ingin Donald Trump menjabat sebagai presiden Amerika Serikat untuk kedua kali.

"Saya belum pernah ikut pemilu, tapi kali ini saya akan memilih karena tak tahan lagi melihat orang ini," ceplos Snoop Dogg, dalam sebuah wawancara radio, seperti disampaikan USA Today, Minggu (7/6/2020).

 

 


Punya Catatan Kriminal

"Kim sangat marah karena Snoop Dogg terus-terusan menyerang dia dan Kanye. Namun ia tak ingin memberikan komentar apapun," ujar sumber. (instagram/snoopdogg)

Menariknya, Snoop Dogg sempat tak boleh mengikuti pemilu karena memiliki catatan kriminal. Sebelumnya, ia sempat didakwa pada 1990 dan 2007. Namun kini kondisinya telah berubah.

"Catatan kriminal saya sudah dihapus, jadi saya bisa memilih," terangnya.


Melakukan Sesuatu

Dilansir dari HollywoodLife, Snoop Dogg mengatakan baha Kanye benar-benar rugi karena tak mendapatkan wanita kulit hitam. (instagram/snoopdogg)

Snoop Dogg pun menyiratkan bahwa dirinya pasti akan meminta orang lain termasuk penggemarnya untuk mengikuti langkahnya.

"Saya tak bisa meminta Anda melakukan sesuatu yang tidak saya lakukan," ungkap Snoop Dogg.


Artis Lain

Selain Snoop Dogg, sejumlah artis seperti Taylor Swift juga secara terang-terangan tak akan membiarkan Donald Trump untuk terpilih lagi.


Penyebab

Tentunya, Taylor Swift bersuara seperti itu bukan tanpa sebab. Banyak kebijakan-kebijakan yang kurang tepat serta hal-hal bersifat rasisme yang dibiarkan begitu saja.

"Kami tak akan memilihmu bulan November nanti," ungkapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya