New Normal, Bisnis Angkutan Truk Menggeliat Kembali

Selama masa pandemi Corona, bisnis angkutan truk mengalami penurunan hingga 60 persen.

oleh Tira Santia diperbarui 07 Jun 2020, 16:00 WIB
Truk melintas di tol dalam Kota kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (25/6). Angkutan barang di atas 2 sumbu seperti truk tronton dan trailer per 1 juli dilarang melintasi jalur tol selama 10 hari. (Liputan6.com/Helmi Affandi)

Liputan6.com, Jakarta - Wabah Corona covid-19 memberikan dampak yang besar terhadap perekonomian dan memukul berbagai sektor, salah satunya sektor logistik. Selama pandemi bisnis sektor logistik turun drastis karena adanya berbagai pembatasan. 

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman menjelaskan, dengan penetapan new normal akan mendorong sektor bisnis logistik. Namun dorongan tersebut tidak akan maksimal seperti sedia kala sebelum pandemi Corona. 

New normal artinya ekonomi mulai dibuka ya dengan batasan tertentu, sehingga seharusnya volume angkutan mulai naik,” kata Kyatmaja kepada liputan6.com, Minggu (7/6/2020).

Ia menyebut sekitar 10-20 persen saja kenaikan bisnis angkutan truk saat memasuki new normal. Hal itu tentunya masih jauh dari penurunan memasuki awal masa pandemi yakni 60 persen penurunan.

Kendati begitu, dengan adanya kebijakan new normal bakal memberikan sentimen positif bagi bisnis angkutan truk ini, tergantung berapa tingkat dibukanya ekonomi.

Apabila berjalan lancar proses menuju new normal, maka dapat dipastikan bisnis sektor logistik juga akan mengalami pertumbuhan secara bertahap.

 


Merangkak Naik

Truk melintas di ruas Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Kyatmaja menyebut, memang angkutan logistik saat ini masih dibatasi dan disesuaikan dengan kebijakan pemerintah. Namun seiring berjalannya waktu, ia yakin ke depannya kondisi bisnis angkutan akan mulai kembali, meskipun tidak akan seperti dulu.

“Tapi tidak akan sama seperti dulu, karena dengan dibukanya ekonomi dengan kapasitas dikurangi 1/2,” ujarnya.

Namun yang pasti, Kyatmaja mengatakan bahwa pihaknya sudah mempersiapkan berbagai kebutuhan yang disesuaikan dengan protokol kesehatan yang berlaku, dalam menyambut new normal, seperti alat pelindung diri (APD), hand sanitizer, disenfektan untuk membersihkan angkutannya, serta adanya pembatasan orang yang mengangkut.

“Kita kan selama ini sudah jalan di new normal, yang penting APD, Hand sanitizer, semprot truk dengan disenfektan, dan maksimum dua orang dalam truk,” pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya