Liputan6.com, Jakarta Semenjak menikah dengan Reino Barack pada 27 Februari 2019, Syahrini mengakui banyak perubahan yang dialami dalam hidupnya. Yang paling terasa adalah, orang-orang yang membencinya alias haters mulai berani dan semakin menjadi-jadi.
Awalnya Syahrini mengganggap semua itu biasa saja. Maklum sebagai seorang figur publik ia pasti punya penggemar dan juga haters. Namun lama kelamaan, fitnah terus berdatangan dan semakin meresahkan setelah Syahrini menjadi nyonya Reino Barack.
Baca Juga
Advertisement
"Semua public figure, mau penyanyi, pemain film, siapa pun atau tokoh, pasti punya haters dan lovers. Tetapi kita punya haters itu dari zaman single tidak separah ini, palingan juga kita dikatain suka pamer atau apa," ujar Syahrini, di acara HOTROOM yang diunggah di kanal YouTube bertajuk 'Klarifikasi Reino Barack dan Syahrini Terkait Hoaks Video Syur'.
Kasar
Bahkan kata Syahrini, hatersnya itu semakin hari semakin liar dengan melontarkan kata-kata dan fitnah yang sangat meresahkan.
"Kita enggak pernah nanggepin yang kayak begitu. Pas menikah (haters) semakin tak bertanggung jawab, kasar dan enggak normal," lanjut Syahrini.
Advertisement
Dapat Dukungan Reino Barack
Syahrini berusaha menahan diri dan tak mau gegabah menanggapi haters. Apalagi sebagai seorang istri, ia harus berkonsultasi dulu dengan sang suami apabila terjadi sesuatu terhadap dirinya.
Sampai akhirnya Reino Barack memberikan lampu hijau kepadanya untuk membuat laporan ke polisi atas pencemaran nama baik dan pornografi.
"Lain hal setelah menikah, artinya kita ada tanggung jawab kepada suami, harus patuh, harus manut, dan mengabdi. Kalau suami bilang hal ini sudah tidak wajar untuk didiamkan, ya kita support," papar Syahrini.
Lewat Batas
Sebagai suami, Reino Barack melihat fitnah yang ditujukan pada istrinya sudah di luar batas dan harus diberi hukuman atas hal itu.
“Jadi saya rasa kan ada batas-batasnya. Saya pun harus berperan sebagai peranan masing-masing. Saya sebagai suami dan juga kepala keluarga, saya rasa ini sudah melewati batas,” kata Reino Barack.
Advertisement