Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) saat ini fokus meningkatkan pemulihan ekonomi. Lantaran, penyebaran pandemi virus COVID-19 di Jawa Timur memerlukan perhatian yang cukup serius karena menimbulkan korban jiwa serta kerugian material dan telah berdampak pada aspek sosial, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.
Untuk itu, fokus pembangunan diarahkan kepada percepatan pemulihan ketahanan ekonomi dan kehidupan masyarakat dengan fokus pemulihan industri, pariwisata, investasi, kesehatan dan infrastruktur di Jawa Timur.
"Sektor pertama yang paling terkena imbas adalah sektor jasa seperti pariwisata. Imbas lain COVID-19 terhadap perekonomian antara lain adalah penurunan kinerja ekspor, penurunan kinerja pertumbuhan ekonomi (terutama pada sektor-sektor terdampak seperti akomodasi, transportasi, retail, dan manufaktur), serta penurunan aliran modal," kata Wagub Jatim Emil Dardak, Minggu, 7 Juni 2020.
Baca Juga
Advertisement
Melihat dampak-dampak tersebut, Pemprov Jawa Timur berupaya untuk mengeluarkan beberapa kebijakan sosial ekonomi.
Di antaranya adalah mengamankan kelancaran pemasaran dan distribusi produk pertanian, restrukturisasi kredit bagi pelaku ekonomi terdampak, padat karya tunai (cash for work) untuk pelaku ekonomi kecil terdampak, dan jaring pengaman sosial (social safety net).
Sedangkan terkait dengan persiapan new normal di Jawa Timur, pemerintah provinsi juga tengah menyiapkan manajemen data terkait COVID-19 untuk menjadi lebih rapi dan satu pintu. Sehingga lebih mudah dalam menentukan langkah dan mengambil keputusan.
Dia menuturkan, dalam new normal ini, harus menjadi perhatian bersama seluruh pihak yang terkait dengan percepatan penanganan pandemi COVID-19.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Imbau Warga Jatim Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan
Dengan begitu, kata dia, dapat dilakukan pelaporan secara real time, dari laboratorium, dari Gugus Tugas, dan dari daerah-daerah. Hingga saat ini Emil ingin agar fokus dan berkonsentrasi diarahkan ke sejumlah wilayah dengan angka penyebaran masih tinggi.
"Kami juga berharap masyarakat Jawa Timur lebih disiplin untuk menerapkan protokoler jaga kesehatan selama pandemi ini masih ada, yang dampaknya tidak hanya melindungi diri sendiri tetapi keluarga dan juga orang lain. Bila terkena virus ini tentunya selain efek kesehatan juga, tidak dapat bekerja yang dapat mempengaruhi ekonomi keluarganya," ucap Emil.
"Untuk itu kami mengajak semua elemen masyarakat untuk berpartisipasi menjadi keluarga dan lingkungannya. Bila ada yang terdeteksi COVID-19, langsung lakukan karantina mandiri wilayah PSBK atau pembatasan sosial berskala kecil di lingkungannya sehingga virus nya tidak menyebar ke lingkungan yang lain. Mari menjadi warga yang smart dan peduli kesehatan," ujar Emil.
Emil juga mengapresiasi kepada Polri atas bantuan puluhan ventilator yang didistribusikan ke beberapa Rumah Sakit Bhayangkara di Jawa Timur.
Alat ventilator memang tengah sangat dibutuhkan oleh beberapa rumah sakit yang menangani pasien-pasien COVID-19, mengingat angka pasien Covid 19 di Jawa Timur yang terus meningkat.
Dengan tambahan alat ventilator ini, maka dapat membantu keberlangsungan hidup pasien-pasien kritis yang mengalami gagal nafas dan tentunya jumlah pasien yang dapat kami selamatkan juga akan bertambah tinggi dengan ketersediaan alat yang cukup," ucap Emil.
"Kita juga optimis akan ada pasien yang sembuh, kita akan menyelenggarakan aksi sosial donor plasma darah bagi pasien COVID-19 yang sudah sembuh agar bisa membantu pasien lain yang kondisinya berat hingga sangat berat,” katanya.
Adapun kota-kota yang mendapatkan bantuan alat ventilator dari Polri yang di distribusikan melalui jaringan RS Bhayangkara adalah kota Surabaya, Kediri, Tulung Agung, Malang, Lumajang, Bondowoso, Nganjuk dan Bojonegoro.
Advertisement