Tersisa 5 Kecamatan di Kabupaten Bekasi yang Terpapar Corona

Kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) bertambah 10 dalam dua hari, menjadi 3.513 orang, yang terdiri dari 3.458 orang selesai pemantauan, dan 55 orang masih dalam pemantauan.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 08 Jun 2020, 05:41 WIB
Tes Swab corona Covid-19 secara acak dilakukan terhadap pedagang dan pembeli di pasar Kota Bekasi. (Liputan6.com/Bam Sinulingga)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 18 dari 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dinyatakan bebas dari virus Covid-19. Masih tersisa 5 kecamatan yang memiliki pasien positif Corona, baik yang dirawat di rumah sakit rujukan maupun menjalani isolasi mandiri.

Lima kecamatan yang masih terpapar virus, diantaranya Tambun Selatan, Tambun Utara, Cibitung, Babelan, dan Cibarusah. Tambun Selatan masih menjadi wilayah dengan kasus positif tertinggi, yakni berjumlah 16 orang.

Berdasarkan website Pemerintah Kabupaten Bekasi, pikokabsi.bekasikab.go.id, belum ada penambahan kasus Corona per hari Minggu 7 Juni 2020. Jumlah pasien positif masih tercatat 187 orang, dengan 147 orang sembuh, 16 orang meninggal dunia, 11 orang dirawat, dan 13 orang menjalani isolasi mandiri.

Kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) bertambah 10 dalam dua hari, menjadi 3.513 orang, yang terdiri dari 3.458 orang selesai pemantauan, dan 55 orang masih dalam pemantauan.

Pasien Dalam Pengawasan (PDP) juga bertambah 11 orang dalam dua hari terakhir, dengan total 1.060 pasien. Dari jumlah tersebut terdapat 64 orang yang masih dalam pengawasan, dan 996 orang selesai pengawasan.

Untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) juga mengalami penambahan 25 kasus dalam dua hari, menjadi 1.205 orang, dengan rincian 1.064 selesai pemantauan, dan 141 orang masih dalam pemantauan.


Perpanjang PSBB

Kabupaten Bekasi telah memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama 28 hari, hingga 2 Juli 2020. Pelaksanaan PSBB proporsional di wilayah Kabupaten Bekasi sesuai dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat.

Ada sejumlah sektor yang akan beroperasi kembali, terutama yang sudah berada di level zona kuning Covid-19. Hal ini sekaligus dalam rangka adaptasi masyarakat sebelum memasuki era tatanan hidup normal baru (new normal).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya