Jakarta - Egy Maulana Vikrimerupakan fenomena dalam sepak bola Indonesia. Gelandang berusia 19 tahun ini menjadi orang Indonesia pertama setelah sekian tahun lamanya yang merintis karier di Eropa.
Egy Maulana Vikri bergabung dengan klub Ekstraklasa Polandia, Lechia Gdansk, pada 2018 lalu dan meneken kontrak selama tiga tahun. Ketika itu, pemain kerkaki kidal ini masih memperkuat Timnas Indonesia U-19 pimpinan Indra Sjafri. Lechia menjadi klub profesional pertama Egy.
Advertisement
Namun, jalan Egy untuk menembus skuat utama Lechia Gdansk menemui jalan terjal. Pengalaman yang masih mentah ditambah usianya yang masih muda membuatnya harus sekolah di tim Lechia Gdansk II, yang berkompetisi di kasta keempat Liga Polandia.
Banyak pihak yang menganggap Egy salah mengambil keputusan setelah memilih untuk berkarier di Eropa. Padahal, sepak bola Asia saja belum ia taklukkan.
Namun, Egy jalan terus. Ia percaya bahwa pilihannya tidak salah dan merupakan suatu proses yang terus berjalan. Egy masih memelihara harapan untuk menembus persaingan keras sepak bola benua biru.
Seiring bertambahnya umur, Egy naik pangkat ke Timnas Indonesia U-22. Ia menjadi bagian tim di SEA Games 2019. Namun, Garuda Muda, julukan timnas U-22, gagal juara setelah dikalahkan Vietnam 0-3 di partai puncak.
Kontrak Egy bersama Lechia Gdansk tinggal menyisakan semusim lagi. Pada Agustus 2021, ia akan berstatus sebagai pemain bebas. Lantas, ke mana Egy akan pergi? Bertahan di Polandia atau mencoba petualangan baru di negara Eropa lainnya?
"Pasti target saya musim depan ingin bermain lebih banyak dan menunjukkan keinginan saya untuk bermain. Setelah itu, baru saya bisa melihat ke depan. Saya masih ingin bermain di Eropa karena rasa penasaran. Sebab saya ingin merasakan bagaimana bermain di dalamnya, meningkatkan ilmu pengetahuan dan masuk skuat ini, " ujar Egy.
"Yang menurut saya sangat sulit. Untuk masuk ke skuat 18 pemain saja sangat sulit karena harus ekstra kerja keras. Lalu saya belum tahu bagaimana ke depannya, saya belum menyerah dan ingin bermain di Eropa lagi."
"Saya ingin bermain di Spanyol dan Portugal. Kalau di Inggris, ada peraturan ketat supaya bisa bermain di Premier League. Kalau saya sudah bermain 4-5 tahun di Eropa, mungkin saya bisa bermain di Premier League," imbuhnya
Lantas, bagaimana menggambarkan karier Egy Maulana Vikri dalam angka?
10
Nomor 10 sangat melekat kepada Egy Maulana Vikri. Nomor keramat itu dipakainya di Timnas Indonesia U-19, U-22, dan Lechia Gdansk.
Selain nomor 10, Egy juga pernah memakai nomor punggung tujuh. Nomor 10 umumnya diserahkan kepada pemain bertipikal gelandang serang, serupa dengan peran yang dilakoni Egy.
Advertisement
3
Baru tiga pertandingan yang dimainkan oleh Egy bersama Lechia Gdansk di Ekstraklasa. Rinciannya dua pada musim lalu dan satu pada kompetisi 2020.
Dari tiga pertandingan itu, hanya sekali Egy bermain sebagai starter. Itu pun hanya dimainkan selama 45 menit. Total, Egy mencatatkan 56 menit bermain dalam tiga laganya itu.
Angka tiga juga menjadi gelar individual yang diraih Egy sejauh ini. Ia didapuk sebagai pemain paling berpengaruh dalam tim saat membela Turnamen Toulon di Prancis pada 2017 lalu.
Dua gelar lainnya adalah pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak Piala AFF U-18 2017, masih bersama Timnas Indonesia U-18.
168
Sebagai seorang pemain yang berkarier di Eropa, postur Egy terbilang pendek. Ia hanya memiliki tinggi 168 cm.
Kendati demikian, Egy bisa memanfaatkan kekurangannya tersebut. Gerakannya menjadi lebih lincah dibanding pemain yang mempunyai tinggi di atasnya.
Egy hanya terpaut 2 cm dari bintang Barcelona, Lionel Messi. Bahkan, Egy tercatat lebih tinggi 3 cm dari legenda Timnas Argentina, Diego Maradona.
Advertisement
2
Egy Maulana Vikri telah mempersembahkan dua gelar bagi Lechia Gdansk. Rinciannya satu trofi Piala Polandia 2018-2019 dan satu gelar Piala Super Polandia 2019.
Sementara itu, Egy masih belum mampu meraih gelar bersama Timnas Indonesia U-19 dan Timnas Indonesia U-22.
22
Adalah tanggal debut Egy bersama Lechia Gdansk. Ia melakoni pertandingan pertamanya pada 22 Desember 2018 melawan Gornik Zabreze.
Egy masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-82 untuk mengisi posisi Piotr Stokowiec. Di akhir laga, Lechia menang empat gol tanpa balas.
Disadur dari Bola.com (Penulis Muhammad Adiyaksa / Editor Wiwig Prayugi, Published 8/6/2020)
Advertisement