George Floyd Tewas Saat Ditahan, Kepolisian Minneapolis Bakal Dibubarkan

Insiden yang menimpa George Floyd membuat struktur kepolisian Minneapolis harus diatur ulang.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 08 Jun 2020, 19:57 WIB
Seorang demonstran merusak mobil polisi saat unjuk rasa di dekat Gedung Putih di Washington (31/5/2020). Demonstran turun ke jalan-jalan di New York City memprotes kematian George Floyd pada (25/5) setelah dijepit di leher oleh seorang petugas kepolisian Minneapolis. (AP Photo/Alex Brandon)

Liputan6.com, Minnesota - Departemen kepolisian di kota Minneapolis Amerika Serikat akan dibubarkan dan diatur kembali. Keputusan itu diambil setelah kematian George Floyd yang memicu protes nasional tentang rasisme dalam penegakan hukum.

"Kami berkomitmen untuk membubarkan kepolisian seperti yang kita tahu di kota Minneapolis dan untuk membangun kembali dengan komunitas kami model baru keamanan publik yang benar-benar menjaga keamanan komunitas kami," kata Presiden Dewan Kota Lisa Bender, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (8/6/2020).

Anggota Dewan Alondra Cano menulis di Twitternya bahwa keputusan tersebut dikeluarkan melalui "mayoritas veto-proof Dewan Kota MPLS," yang setuju bahwa kepolisian "tidak dapat direformasi dan bahwa kita akan mengakhiri sistem kepolisian saat ini." 

Latar belakang dari keputusan ini tak lain adalah karena seorang perwira polisi kulit putih Minneapolis telah didakwa dengan pembunuhan dalam kematian George Floyd pada 25 Mei, setelah sebuah video menunjukkan lutut petugas itu menjepit leher Floyd selama hampir sembilan menit sementara dia terus merintih kesakitan.

Itu adalah kasus terbaru dari otoritas penegak hukum kulit putih yang disalahkan atas kematian orang kulit hitam yang tidak bersenjata.

Kematian Floyd pun kemudian memicu demonstrasi di seluruh negeri terhadap rasisme dalam penegakan hukum AS. Beberapa demonstran menyerukan agar polisi digunduli.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:


Insiden yang Menimpa Polisi Minneapolis Sebelumnya

Para pengunjuk rasa berkumpul di depan markas besar Departemen Kepolisian Austin di Austin, Texas (31/5/2020). unjuk rasa tersebut memprotes kematian George Floyd setelah dijepit di leher oleh seorang petugas kepolisian Minneapolis. (Jay Janner/Austin American-Statesman via AP)

Tahun lalu, seorang mantan polisi kulit hitam Minneapolis dijatuhi hukuman 12 tahun dan enam bulan penjara karena penembakan fatal seorang wanita kulit putih Australia tidak bersenjata yang berusaha melaporkan kejahatan.

Bender mengatakan  bahwa dia ingin mengalihkan dana kepolisian ke arah strategi berbasis masyarakat, dan bahwa dewan kota akan membahas cara mengganti departemen kepolisian saat ini.

"Gagasan untuk tidak memiliki departemen kepolisian tentu tidak dalam jangka pendek," tambahnya.

Demonstrasi di AS yang termasuk penjarahan perampasan dan kekerasan, telah menyorot sejumlah pelanggaran baru oleh polisi, bahkan beberapa di antaranya juga sempat ditangkap di kamera.

Dua polisi di Buffalo, New York didakwa dengan serangan kejahatan pada hari Sabtu setelah mereka terekam mendorong seorang pemrotes berusia 75 tahun yang jatuh, memukul kepalanya dan mulai berdarah, dalam salah satu video yang paling banyak dibagikan berbagi memicu kemarahan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya