Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah warga Batam mengeluhkan lonjakan tagihan listrik yang dibebankannya. Atas dasar ini, DPRD Kota Batam secara khusus mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak terkait, termasuk dengan para pelanggan.
Wakil Ketua II di DPRD Kota Batam Ruslan Ali Wasim mengatakan, lonjakan tagihan listrik sejumlah warga Batam ini lantaran mekanisme perhitungan yang dilakukan PLN dengan skema rata-rata. Ini dikarenakan PLN tidak melakukan pencatatan manual seperti biasanya.
Advertisement
“Dalam rapat ini, kita ingin sampaikan banyaknya keluhan masyarakat Batam. Dan berharap ada solusi yang bisa meringankan dan membantu masyarakat yang terdampak, khususnya dalam pandemi Covid-19 ini, " kata dia di Batam, Senin (8/6/2020).
Dalam aduan yang diterimanya dari masyarakat, ada yang tagihan listriknya melonjak hingga 300 persen.
Sementara itu Ketua Komisi IV DPRD Batam, Ides Mardi meminta kepada PLN Batam untuk melakukan evaluasi secara internal dan mencari tahu penyebab kenapa sampai PLN tidak menurunkan tim untuk melakukan penghitungan.
"Mengingat, jika beralasan karena adanya Covid-19 ini, sudah kita dengar sama-sama hal tersebut sudah terbantahkan," jelasnya.
Selanjutnya, tambahnya, perlu ada langkah-langkah kongkrit yang harus dilakukan oleh PLN Batam seperti penurunan tagihan dan melakukan survei kembali meteran seluruh rumah pelanggan yang mengalami kenaikkan.
"Jangan sampai nanti hal sama seperti ini, kembali muncul dan sangat merugikan masyarakat. Sehingga tidak ada istilah kira-kira dalam penghitungan tagihan," jelasnya.
Diantara semua anggota dan ketua Komisi DPRD Batam sepakat untuk membentuk Panitia Khusus rapat soal melonjaknya tagihan listrik Batam.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Alasan PLN
Sementara itu Pihak manajemen PLN Batam Buyung Abdul Zalal menegaskan bahwa terjadinya lonjakan tagihan listrik pada Mei 2020 tersebut, disebabkan oleh beberapa hal.
Diantaranya, sejak Maret 2020 atau terjadinya pandemi Covid-19 ini menyebabkan banyak dari masyarakat yang melakukan aktivitas Work From Home (WFH) sehingga menyebabkaan terjadinya penggunaan listrik. Selain itu, memasuki bulan Ramadan juga berdampak pada bertambahnya pemakaian listrik pelanggan.
"Dan selama masa pandemi Covid-19 tersebut, bright PLN Batam tidak melakukan pembacaan stand KWH meter di rumah pelanggan. Namun mengimbau kepada pelanggan untuk melakukan pembacaan meter mandiri dan mengirimkan fotonya secara online ke tim pelayanan. Dan sejak 4 tahun terakhir (2017), bright PLN Batam tidak ada kenaikan tarif listriik," ucapa Buyung di hadapan Anggota DPRD Batam.
Advertisement