Jubir: Presiden Jokowi Hargai Hasil Survei Kinerjanya Menurun

Diketahui dalam survei tersebut terlihat bahwa tingkat kepuasan kinerja Presiden Jokowi pada Mei 2020 mencapai 66,5 persen. Meski terjadi penurunan pada dari Februari 2020 yang berada di angka 69,5 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jun 2020, 06:02 WIB
Presiden Jokowi hendak salat Jumat di Masjid Istana Kepresidenan dengan protokol kesehatan. (Dok Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghargai penilaian masyarakat terkait kinerjanya dalam survei Indikator Politik Indonesia. Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menjelaskan penilaian tersebut adalah sebagai modal untuk membangun sistem yang responsif dan transparan.

Diketahui dalam survei tersebut terlihat bahwa tingkat kepuasan kinerja Presiden Jokowi pada Mei 2020 mencapai 66,5 persen. Meski terjadi penurunan pada dari Februari 2020 yang berada di angka 69,5 persen.

Survei Indikator Politik Indonesia ini dilaksanakan pada 16-18 Mei 2020. Survei dilakukan melalui kontak telepon kepada responden. Survei ini mengambil 1.200 responden yang terdistribusi secara acak dari seluruh Indonesia. Survei memiliki metode simple random sampling dengan margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

"Presiden Joko Widodo sangat menghargai 66,5% kepuasan atau kepercayaan masyarakat terhadap kinerjanya," kata Fadjroel dalam pesan singkat, Senin (8/6/2020).

Dia menjelaskan hal tersebut sebagai modal untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi hingga kecepatan bertindak dalam penanganan Covid-19 untuk memasuki kenormalan baru (Adaptasi Kebiasaan Baru). Mantan Gubernur DKI Jakarta kata Fadjroel juga mencatat semua perhatian dari masyarakat.

"Catatan-catatan dari masyarakat terkait kebijakan yang belum ideal menjadi perhatian sangat serius Presiden," kata Fadjroel.


Reformasi Birokrasi

Fadjroel juga menjelaskan saat ini bantuan sosial belum terdistribusi dengan cepat. Sebab itu, Jokowi sedang berupaya reformasi birokrasi sejak awal periode pemerintahan.

"Kesuksesan membangun dan menguatkan sistem responsif ini juga dipengaruhi oleh partisipasi publik. Sehingga Presiden Joko Widodo mendorong partisipasi publik untuk reformasi birokrasi yang konstruktif dan berprinsip," jelas Fadjroel.

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya