New Normal, Karyawan Pilih Kredit Motor daripada Berdesakan di KRL

Demi menghindari kerumunan dan berdesakan di KRL dan Transjakarta, Fitri dan suami memutuskan untuk membeli motor secara kredit.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 09 Jun 2020, 07:36 WIB
Calon penumpang KRL Commuter Line melintasi "Gate Elektronik" di Stasiun Depok Baru, Jawa Barat, Senin (25/5/2020). Banyaknya warga yang silaturahmi selama lebaran menyebabkan perjalanan KRL tetap dipadati penumpang, meskipun waktu operasional dibatasi. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Perkantoran di Jakarta sudah mulai menerapkan work from office seiring dengan penerapan PSBB transisi. Terhitung pada 8 Juni 2020 jalanan hingga KRL kembali ramai bahkan berdesakan.

Ramainya Transportasi umum di Jakarta selama wabah corona menjadi momok menakutkan bagi Fitria (31) warga Tanjung Barat. Fitri yang merupakan karyawan di kawasan Thamrin itu mengaku hal yang paling mengkhawatirkan saat kembali bekerja di kantor adalah harus naik KRL.

"Bayangin desak-desakan lagi di kereta, aduh serem saja lagi ada corona gini," cerita Fitri pada Liputan6.com, Selasa (9/6/2020).

Demi menghindari kerumunan dan berdesakan di KRL dan Transjakarta, Fitri dan suami memutuskan untuk membeli motor secara kredit.

"Kita menimbang-nimbang lama akhirnya putuskan kredit aja," ucapnya.

Pilihan membeli motor menurut Fitri cukup berat, apalagi di masa pandemi ini gajinya dipotong oleh kantor. Namun hal itu tetap dilakukannya untuk menghindari kendaraan umum.

"Apalagi sebenernya gaji gue dipotong mulai bulan ini. Akhirnya DP (motor) dari sisa THR," katanya.


Ada Anak Kecil dan Lansia

Pertimbangan lain, lanjut Fitri, karena di rumahnya ada anak kecil dan lebih rawan sakit.

"Apalagi ada anak kecil kan, jangan sampai kita tertular misal di kereta dan nularin anak. Kita harus lebih hati-hari kalau ada anak kecil dan lansia di rumah," jelasnya.

Nyatanya, kekhawatiran Fitri soal padatnya kereta dan jalanan Jakarta terbukti. Pada Senin kemarin jalanan dan angkutan Jakarta kembali padat.

"Mending boncengan dengan keluarga sendirin kan, daripada desak-desak dengan orang lain," tandasnya.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya