Masuk New Normal, Pemda Harus Ciptakan Inovasi Tangani Covid-19

Kementerian PANRB bersama Kemendagri mengadakan program kompetisi inovasi penanganan Covid-19 bagi pemda.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 09 Jun 2020, 09:45 WIB
Pramusaji menggunakan pelindung wajah, masker dan sarung tangan saat melayani pelanggan di The Atjeh Connection Coffee and Resto, Jakarta, Senin (8/6/2020). Tempat ini siap menerapkan protokol kesehatan dalam menerapkan tatanan kehidupan baru atau ‘new normal’. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah daerah (pemda) dinilai memegang peran kunci untuk menyosialisasikan tatanan normal baru (new normal) di tengah pandemi virus corona (Covid-19) yang masih mewabah. Oleh karenanya, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengadakan program kompetisi inovasi penanganan Covid-19 bagi pemda.

"Kementerian Dalam Negeri menginisiasi lomba inovasi daerah dalam penyiapan dan rencana pelaksanaan tatanan normal baru produktif dan aman Covid-19," jelas Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam keterangan tertulis, Selasa (9/6/2020).

Mantan Kapolri tersebut mengungkapkan, lomba ini dilakukan juga sebagai ajang sosialisasi penerapan new normal life di tujuh sektor. Ketujuh sektor tersebut yakni pasar tradisional, pasar modern (mal dan minimarket), restoran, hotel, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), tempat wisata, dan transportasi umum.

Tito menjelaskan, daerah yang akan dilombakan memiliki kriteria penilaian. Kriteria penilaian ini terdiri dari kesesuaian protokol Covid-19, dapat direplikasi atau menjadi model yang dapat diaplikasi dan ditiru oleh daerah lain, adanya kreativitas dan sesuatu yang baru, serta adanya kerja sama dan kolaborasi.

"Karena pemerintah daerah perlu bekerja sama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), sektor usaha dan tokoh masyarakat untuk mengelola tujuh sektor ini, maka tidak bisa dikerjakan sendiri," kata Tito.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Output Inovasi

Pramusaji menggunakan pelindung wajah, masker dan sarung tangan saat melayani pelanggan di The Atjeh Connection Coffee and Resto, Jakarta, Senin (8/6/2020). Tempat ini siap menerapkan protokol kesehatan dalam menerapkan tatanan kehidupan baru atau ‘new normal’. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Output inovasi tersebut berbentuk video dengan durasi satu hingga dua menit di tujuh sektor dan memperlihatkan bagaimana protokol Covid-19 dapat diterapkan dan kehidupan tetap bisa berjalan. Tim penilai dalam program tersebut yakni Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, Kementerian PANRB, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Gugus Tugas Covid-19.

Menurut Tito, tujuan utama lomba ini adalah untuk membangun dan membangkitkan daerah-daerah agar mau berinovasi di tujuh sektor tersebut, serta berkompetisi satu sama lain untuk membuat inovasi new normal.

"Dengan bangkitnya pemerintah daerah dipandang akan menjadi motor penggerak wacana new normal life dalam konteks nasional. Dan yang kedua kita mengharapkan masyarakat betul-betul memahami dengan melihat video yang dibuat oleh pemerintah daerah," ujarnya.

Dia menyampaikan, menurut data Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri, hingga saat ini terdapat 856 video, dengan pemerintah provinsi 74 video, pemerintah kabupaten 523 video, pemerintah kota 151 video, dan pemerintah kabupaten tertinggal atau perbatasan empat video.

 


Deadline

Pekerja membersihkan papan pelindung akrilik usai digunakan pengunjung di The Atjeh Connection Coffee and Resto, Jakarta, Senin (8/6/2020). Tempat ini siap menerapkan protokol kesehatan dalam menerapkan tatanan kehidupan baru atau ‘new normal’. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Untuk deadline pembuatan dan pengumpulan video diperpanjang hingga 15 Juni 2020. Jika sudah terkirim, video tersebut akan dinilai oleh tim penilai pada rentang waktu 16-19 Juni 2020. Pengumuman pemenang akan diumumkan pada 22 Juni 2020.

Lebih lanjut, Tito meminta agar daerah-daerah yang belum berpartisipasi terutama daerah tertinggal bisa dapat ikut serta.

"Kami harapkan dari tim penilai sudah bisa bekerja mendalami dan melihat video mana yang baik untuk di semua sektor," tukas Tito.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya