Liputan6.com, Baghdad - Roket menghantam bagian luar bandara Baghdad di Irak. Militer Irak berkata roket itu mendarat dekat pangkalan militer prajurit Amerika Serikat di negara tersebut.
Pernyataan militer Irak juga menyebutkan bahwa rudal diluncurkan dari daerah selatan bandara, di mana terdapat pangkalan militer sering dikunjungi oleh pasukan AS.
Dilaporkan AP, Selasa (9/6/2020), pasukan militer Irak telah menyisir area untuk mencari siapa pelakunya. Sejauh ini tak ada laporan kerusakan atau kematian akibat insiden ini.
Ini merupakan serangan roket pertama ke bandara sejak 6 Mei lalu.
Baca Juga
Advertisement
Pada 6 Mei lalu, ada serangan tiga roket katyusha yang menyasar bandara militer Irak dekat Camp Cropper.
Tempat itu dulunya fasilitas detensi Amerika Serikat. Tak ada kerusakan dalam kejadian 6 Mei itu.
Masih di Irak, pesawat militer AS dilaporkan menabrak tembok di Camp Taji, sebuah pangkalan militer Irak di sebelah utara Baghdad. Kejadian itu juga tak menimbukan korban jiwa.
Juru bicara koalisi AS berkata insiden pesawat C17 itu disebut sebagai kecelakaan.
Ada 26 penumpang dan 7 kru pada penerbangan itu. Pejabat Irak yang identitasnya tak disebutkan berkata dua pilot pesawat itu menderita luka ringan dan berada dalam kondisi stabil.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kejadian Maret Lalu
Puluhan roket menghujani pangkalan militer Taji, Irak, yang ditempati pasukan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat. Serangan ini merupakan yang kedua kalinya dalam satu pekan.
Seorang kolonel Irak di pangkalan itu mengaku mendengar sedikitnya 10 roket menghantam pangkalan dan mendengar sirene meraung-raung.
Tak jelas apakah ada korban tewas, pun tak ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab.
Angkatan bersenjata Irak menemukan sebuah truk membawa peluncur roket yang ditinggalkan dan beberapa roket Katyusha yang tak digunakan berada di atas tatakan peluncur itu. Truk itu ditemukan di kawasan dekat Umm al-Izam, kata sumber itu, seperti dilansir Antara pada Maret lalu.
Serangan roket serupa pada Rabu 11 Maret di Taji, 20 kilometer sebelah utara Baghdad, menewaskan dua pasukan AS dan seorang prajurit Inggris. Serangan itu mendorong Washington melancarkan serangan udara balasan pada Kamis 12 Maret yang menewaskan enam orang Irak.
AS menyalahkan milisi Irak Kataib Hisbullah yang didukung Iran untuk serangan pada Rabu dan mengatakan serangan udaranya diarahkan ke kelompok itu. Tapi angka korban tewas Irak yang resmi memperlihatkan tiga tentara Irak, dua polisi dan satu warga sipil dan tak ada orang dari kelompok milisi yang terbunuh.
Irak mengecam serangan udara AS pada Jumat, yang mengatakan serangan itu merupakan pelanggaran kedaulatan dan mengarahkan agresi ke angkatan bersenjatanya.
Permusuhan berkepanjangan antara AS dan Iran sebagian besar berlangsung di tanah Irak dalam beberapa bulan terakhir.
Advertisement