Liputan6.com, Jakarta - Di tengah pandemi Corona COVID-19 ada sejumlah kebiasaan baru yang harus diterapkan. Hal ini sebagai upaya mencegah penyebaran Corona COVID-19.
Kebiasaan tersebut mulai dari memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan air mengalir, dan menghindari kerumunan.
Dengan menerapkan protokol kesehatan itu juga agar tetap produktif dan aman dalam beraktivitas di tengah pandemi Corona COVID-19. Nah menerapkan protokol kesehatan itu juga sebagai kebiasaan yang akan terus berlanjut dalam menyambut tatanan normal baru atau new normal.
Baca Juga
Advertisement
Bicara soal new normal tidak hanya mengubah kebiasaan dengan menerapkan protokol kesehatan saja. Dosen Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Qonita Rachmah menuturkan, fase new normal juga sebagai batu lompatan untuk menjaga asupan makanan dan gizi.
"Fase new normal batu lompatan dalam menjaga asupan kita. Mengurangi makanan manis, berlemak, lebih banyak makanan bergizi, lebih memilih masak di rumah,” kata Qonita saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (10/6/2020).
Ia menuturkan, new normal ini membuat seseorang dapat membangun kebiasaan dan imun tubuh yang baik. Saat new normal tersebut juga perlu menjaga imunitas atau daya tahan tubuh mengingat vaksin dan obat belum ditemukan untuk menangani Corona COVID-19. Oleh karena itu, seseorang perlu menjaga daya tahan tubuhnya.
Untuk menjaga daya tahan tubuh atau imunitas tersebut, Qonita menuturkan, ada beberapa langkah yang dilakukan. Pertama, seseorang mesti memiliki status gizi yang baik. Ia mengingatkan agar tidak berlebihan konsumsi makanan manis dan berlemak.
"Upayakan selalu normal dengan perhatikan gizi seimbang antara karbohidrat, protein, dan lemak. Status gizi itu tidak kurang dan lebih karena melemahkan imunitas," tutur dia.
Kedua, menjalankan aktivitas fisik. Qonita menuturkan, meski menjalankan pekerjaan dari rumah, tetapi aktivitas fisik juga perlu dilakukan. Minimal tiga kali dalam seminggu dengan waktu 30 menit. Aktivitas tersebut bisa berjalan kaki di komplek rumah, jogging, dan ikut tutorial senam dan aerobik.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pola Konsumsi Makanan Bergizi dan Seimbang
Ketiga, menjalani pola konsumsi makanan seimbang dan bervariasi. Qonita mengatakan, menjaga pola konsumsi makanan seimbang dan bervariasi untuk meningkatkan imun tubuh dengan konsumsi makanan bergizi mengandung vitamin A, B, C, D, E, asam folat, dan mineral serta protein dan lemak.
Pola konsumsi seimbang itu dari makanan mengandung karbohidrat, buah-buahan, sayur, dan protein. "Kalau masyarakat Indonesia pola makan karbohidrat lebih banyak. Jadi mesti diseimbangkan gizinya,” ujar dia.
Qonita menuturkan, makanan mengandung vitamin A tersebut dapat ditemukan di hati ayam, sapi, daun pepaya, daun katuk, daun melinjo, wortel, pisang.
"Tips untuk mengolah wortel lebih baik dikukus dari pada direbus. Bisa direbus tetapi sebaiknya tidak terlalu lama," ujar Qonita.
Lebih lanjut ia mengatakan, untuk vitamin B6 dapat ditemui makanan mengandung protein hewani. Untuk vitamin C dapat ditemui di sayur dan buah-buahan.
"Vitamin C banyak ditemui di jambu biji, pepaya, mangga, pisang cukup tinggi juga, sayur tauge, sawi lobak, dan daun singkong," kata dia.
Advertisement
Perlu Tambah Suplemen?
Kalau Vitamin D ada di susu, ikan bandeng, pindang, kembung. Vitamin E banyak dikandung di kacang mete, wijen. Sedangkan asam folat banyak ditemui di brokoli, kangkung. Mineral zinc juga ada di kacang-kacangan, seafood.
Qonita menambahkan, selama asupan makanan yang dikonsumsi cukup gizi dan seimbang sehingga tidak perlu tambahan suplemen. Namun, jikan asupan yang dikonsumsi tersebut kurang maka bisa mengkonsumsi suplemen asalkan memperhatikan dosis.
"Kalau memang kuatir tidak cukup dengan asupan bisa konsumsi suplemen dengan dosis tidak tinggi. Mengonsumsi suplemen jika kalau merasa tidak enak badan atau merasa sakit untuk membantu meningkatkan imun tubuh," ujar dia.