Jakarta Reisa Broto Asmoro mengejutkan publik karena terpilih menjadi juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Kemunculan dokter cantik ini tentu menyita perhatian publik.
Diketahui, Reisa Broto Asmoro ditunjuk sebagai juru bicara tim komunikasi publik Gugus Tugas Covid-19. Sontak saja, nama dokter yang juga jebolan ajang kecantikan Puteri Indonesia tersebut menjadi trending topic di salah satu platform media sosial.
Advertisement
Sekadar diketahui, Reisa menempuh pendidikan kedokterannya di Universitas Pelita Harapan. Ia pernah bekerja di RS Polri Raden Said Soekanto Kramat Jati, ia banyak berkecimpung di dunia forensik.
Bahkan menjadi salah satu anggota DVI (Dissaster Victim Identification) yang salah satunya terlibat dalam proses investigasi korban Sukhoi dan beberapa bom terorisme di Jakarta. Reisa Broto Asmoro juga pernah menjadi host acara kesehatan terkemuka yaitu Dr. OZ Indonesia.
Wejangan Ibu
Kesuksesan Reisa Broto Asmoro tak lepas dari sosok ibu yang selalu memberikan wejangan atau nasehat kepadanya. Satu wejangan dari ibu selalu dipegangnya, bahwa sebaik-baik pekerjaan adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
"Banyak hal yang telah diajarkan oleh ibu saya. Salah satu pelajaran terpenting yang selalu saya ingat adalah wejangan beliau ketika saya lulus sekolah kedokteran," ujar Reisa yang mengatakan bahwa pekerjaan sebagai dokter kadang tak seperti yang dibayangkan saat sekolah.
"Tetapi beliau berkata, bahwa sebaik-baiknya pekerjaan kita adalah yang bermanfaat bagi orang lain, bagi orang banyak. Jadi saya harus banyak-banyak bersyukur karena Tuhan telah memberikan saya kesempatan untuk menjadi seorang Reisa pada saat itu," sambungnya di laman Instagram reisabrotoasmoro, baru-baru ini.
Advertisement
Pedoman Hidup
Sebagai seorang manusia biasa, Reisa Broto Asmoro mengaku terkadang merasakan pekerjaannya tak sesuai dengan bayangannya. Namun, ia segera ingat dengan nasehat dari ibu yang sampai saat ini menjadi pedoman hidupnya.
"Wejangan itu selalu saya jadikan pedoman dalam perjalanan hidup saya. Semalam saya sempat scrolling-scrolling dan menemukan curhatan saya tahun 2014 lalu, dan ternyata saya pun masih merasakan hal yang sama persis sampai sekarang," imbuhnya.
"Rasanya diingatkan kembali betapa kita harus bersyukur dengan semua yang Tuhan telah berikan kepada kita. Terus semangat dan selalu mengucap syukur untuk perjalanan hidup menuju perubahan hidup yang makin amanah, yang lebih baik lagi untuk kemanusiaan, untuk negara, untuk semesta. Karena sekali lagi, sebaik-baiknya manusia adalah yang paling dapat bermanfaat bagi orang lain," papar Reisa.
Disadur dari Fimela.com (Anto Karibo/Ruben Silitonga,published 9/6/2020)