Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Brasil kembali mengumumkan total kasus kumulatif Virus Corona (COVID-19). Negara itu berhenti melakukannya karena dianggap total kasus tak mencerminkan keadaan terkini.
Dilaporkan BBC, Rabu (10/6/2020), Mahkamah Konstitusi memerintahkan agar pemerintah merilis total kasus. Situsnya pun sudah kembali aktif dengan data lengkap kasus.
Baca Juga
Advertisement
Keputusan pemerintah Brasil untuk menghapus data kumulatif Virus Corona COVID-19 dinilai memanipulasi data. Otoritas kesehatannya bahkan menyebut kebijakan itu tidak sensitif, tidak manusiawi, dan tidak etis.
Hakim konstitusi Alexandre de Moraes memerintahkan pemerintah Brasil agar situs total kasus Virus Corona COVID-19 kembali ditayangkan demi kepentingan publik.
Ketika data kumulatif dihapus, media-media Brasil mencari sumber lain agar masyarakat tetap mendapatkan informasi terkait jumlah kasus Virus Corona COVID-19.
Saat ini, Brasil merupakan negara berkembang dengan kasus Virus Corona tertinggi di dunia. Ada total 742 ribu kasus di Brasil.
Total 325 ribu pasien Virus Corona COVID-19 sudah dinyatakan sembuh dan 38 ribu meninggal dunia. Kasus baru di negara itu mencapai puluhan ribu dalam sehari.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro menuai banyak kritikan saat menangangi Virus Corona jenis baru. Ia pun sempat meremehkan virus tersebut sebelum kasusnya meroket.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Perintah Penghapusan
Sebelumnya dilaporkan, Presiden Brasil Jair Bolsonaro berkata data total tidak mencerminkan kedaan sebenarnya. Pada Sabtu kemarin, Kementerian Kesehatan telah menghapus data kumulatif Corona COVID-19 di situs mereka.
Pemerintah saat itu memutuskan agar mengupdate kasus selama 24 jam terakhir saja.
Presiden Bolsonaro sangatlah kontroversial dalam menangangi epidemi Virus Corona COVID-19 di negaranya. Dia bahkan pernah ikut demo menolak lockdown di daerah-daerah Brasil.
Sudah ada dua Menkes Brasil yang lengser sejak epidemi corona terjadi di Brasil.
Advertisement