Gerakan Black Lives Matter Dapat Dukungan dari Premier League

Premier League atau Liga Inggris menyatakan bahwa mereka tidak akan menghukum para pemain yang ikut menyuarakan gerakan Black Lives Matter.

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 12 Jun 2020, 18:11 WIB
Skuat Liverpool menyuarakan gerakan Black Lives Matter dan memberi penghormatan khusus kepada George Floyd di Stadion Anfield. (foto: https://www.instagram.com/trentarnold66)

London - Premier League menegaskan tidak akan menghukum para pemain yang menyuarakan gerakan Black Lives Matter. Sebaliknya, operator Liga Inggris itu menyatakan dukungannya.

FA dan Premier League sebetulnya melarang pergerakan apapun itu yang berbau politik dan SARA. Namun, menggemanya gerakan Black Lives Matter membuat mereka sedikit melunak.

Black Lives Matter merupakan sebuah gerakan yang muncul menyusul kematian George Floyd oleh polisi Minneapolis, Amerika Serikat. Tak cuma rakyat sipil, sejumlah figur publik, termasuk olahraga, ikut menyuarakan kecamannya.

George Floyd meninggal dunia setelah mendapatkan kekerasan dari polisi Minneapolis beberapa pekan lalu. Disinyalir, ada isu rasialisme di balik kematian pria kulit hitam berusia 46 tahun tersebut.

Di Inggris, tiga klub yakni Liverpool, Chelsea, dan Newcastle telah lebih dulu mengampanyekan anti-rasialisme. Sejumlah pesepak bola juga telah menyuarakan gerakan tersebut lewat akun media sosialnya masing-masing.

Premier League kali ini tidak melarang atau menghukum klub dan pemain yang menyuarakan Black Lives Matter. Langkah serupa juga dilakukan oleh Bundesliga Jerman.


Layak Diapresiasi

Pemain Borussia Dortmund, Jadon Sancho, menunjukan tulisan rasa simpati untuk mendiang George Floyd saat melawan SC Paderborn 07 pada laga Bundesliga di Stadion Benteler, Minggu (31/5/2020). Borussia Dortmund menang dengan skor 6-1 SC Paderborn 07. (AP/Lars Baron)

Presiden FIFA, Gianni Infantino, awal Juni ini mengatakan bahwa apa yang dilakukan Jadon Sancho, Marcus Thuram, dan Weston McKennie ketika memberikan penghormatan kepada George Floyd saat pertandingan Bundesliga layak diapresiasi, bukan dihukum.

Karena FIFA telah memberi 'restu', Bundesliga dan Premier League pun mengikuti langkah sama. "Premier League mendukung siapapun yang melawan segala bentuk diskriminasi."

"Tidak ada tempat untuk rasialisme, di manapun."

Sumber: The Breeze

Disadur dari Bola.com (Gregah Nurikhsani/Gregah Nurikhsani, 10/6/2020)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya