Pasien Corona dari Klaster Pasar Cileungsi Bertambah 6 Orang

6 pasien baru ini merupakan pedagang di Pasar Cileungsi yang sempat melakukan swab test Corona secara massal beberapa waktu lalu.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 10 Jun 2020, 10:08 WIB
Suasana kawasan Pasar Cileungsi yang terhenti akibat penutupan sementara, Kabupaten Bogor, Selasa (2/6/2020). Penutupan sementara kegiatan jual beli di Pasar Cileungsi terkait adanya tujuh pedagang yang positif terinfeksi virus COVID-19. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Bogor - Pemerintah Kabupaten Bogor mencatat ada penambahan 6 pasien positif Covid-19 dari klaster penularan virus Corona di Pasar Cileungsi Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kini, total pasien Corona di klaster ini menjadi 26 orang.

"Sampai saat ini positif Covid-19 klaster Pasar Cileungsi jadi 26 orang," kata Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor Syarifah Sofiah, seperti dilansir Antara, Selasa 9 Juni 2020.

Menurut dia, enam pasien baru ini merupakan pedagang di Pasar Cileungsi yang sempat melakukan swab test Corona secara massal beberapa waktu lalu.

Bupati Bogor Ade Yasin menyebutkan, sebelum ada enam pasien Covid-19 baru dari klaster Pasar Cileungsi, Pemkab Bogor sudah mencatat 20 pasien dari klaster pasar di sebelah timur Kabupaten Bogor itu.

Satu orang di antaranya yaitu penjual daging, laki-laki usia 30 tahun telah meninggal karena terinfeksi Corona, dan sempat menularkan ke istrinya yang berusia 23 tahun, adiknya seorang laki-laki usia 17 tahun, dan anaknya seorang perempuan yang berusia 1,5 tahun.

"Untuk penanggulangan supaya memutus rantai, kita tutup dulu sampai masa PSBB berakhir," kata Ketua Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor itu.

Pemkab Bogor juga mencatat ada dua pasien baru Coronadi luar klaster Pasar Cileungsi, yaitu laki-laki usia 33 tahun asal Cariu dan laki-laki usia 37 tahun asal Ciampea, sehingga total penambahannya delapan pasien dalam sehari.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Zona Termerah

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor menyatakan Kecamatan Cileungsi sebagai zona paling merah terkait tingkat penularan penyakit akibat virus Corona.

"Di Cileungsi terdapat 62 pasien Covid-19, paling banyak dari 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, Jabar, Syarifah Sofiah, seperti dilansir Antara, Selasa 9 Juni 2020.

Pasalnya, jumlah pasien Coronadi kecamatan tersebut meningkat drastis sejak dua pekan terakhir. Jumlah ini menyusul total pasien di kecamatan sebelahnya, yakni Gunung Putri yang terdapat 33 pasien.

Bupati Bogor Ade Yasin menyebutkan, masih ada sisa lima kecamatan di Kabupaten Bogor yang menjadi wilayah berisiko tinggi penularan virus corona.

"Lima kecamatan itu Gunung Putri, Bojonggede, Cileungsi, Cibinong, dan Tajur Halang," ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor itu.

Menurut dia, sejak penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional secara parsial pada 5 Juni 2020, Pemkab Bogor mengklasifikasikan 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor berdasarkan tingkat risiko penularan virus corona.

Tercatat 28 kecamatan berisiko sedang, dan tujuh kecamatan berisiko rendah yaitu Tanjungsari, Tenjo, Tenjolaya, Sukamakmur, Sukajaya, Cijeruk, dan Jasinga.

"Kami telah melakukan perhitungan dengan menggunakan enam variabel untuk mendapatkan hasil tingkat kewaspadaan tingkat kecamatan dengan kategori rendah, sedang dan tinggi," beber Ade Yasin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya