Alibaba Cloud Rilis Layanan Cloud-native Database ke Indonesia

Alibaba Cloud merilis layanan cloud-native database Apsara untuk PolarDB dan AnalyticDB ke pasar Indonesia.

oleh M Hidayat diperbarui 10 Jun 2020, 14:30 WIB
Ilustrasi Komputasi Awan

Liputan6.com, Jakarta - Alibaba Cloud merilis layanan cloud-native database Apsara untuk PolarDB dan AnalyticDB ke pasar Indonesia yang diumumkan melalui konferensi pers virtual bersama awak media pada hari ini, Rabu (10/6/2020).

Mengawali presentasi, Leon Chen selaku Country Manager Alibaba Cloud Indonesia mengatakan bahwa sejak memasuki pasar Indonesia, perusahaan telah memiliki dua pusat data di Indonesia, yang mana pusat data kedua dirilis pada Januari 2019 silam.

Penyedia layanan komputasi awan global ini menyatakan komitmennya untuk menjadi mitra tepercaya bagi para pelanggan yang tengah mencari inovasi canggih, aman, dan hemat biaya untuk mendorong pertumbuhan bisnis terutama pascapandemi ini.

Adapun target pasar produk Alibaba Cloud di Indonesia, kata Leon, tidak terbatas pada pelanggan korporasi besar saja, tetapi juga termasuk pelaku UMKM.

Leon Chen - Country Manager Alibaba Cloud Indonesia, Irwan Wibowo - Head of Channels Alibaba Cloud Indonesia, Max Meiden Dasuki - Head of Solutions Architect Alibaba Cloud Indonesia

"Untuk mendukung bisnis kami di Indonesia yang sudah melayani ribuan pelanggan, sejauh ini kami sudah memiliki lebih dari seratus mitra lokal dan lebih dari lima ribu tenaga ahli," ujar Leon.

Tak hanya itu, Leon mengaku perusahaan mengalami pertumbuhan tiga digit pada tahun 2019 lalu. Di antara ribuan pelanggannya, Max Meiden Dasuki sebagai Head of Solutions Architect Alibaba Cloud Indonesia menyebutkan tiga startup yang menggunakan layanan komputasi awan dari perusahaan, yakni Kopi Kenangan, AKulaku, dan Investree.

Max, dalam presentasinya, menjabarkan empat kategori produk dan solusi unggulan Alibaba Cloud di Indonesia, yaitu:

  • Data: PolarDB, AnalyticDB, DTS & ADAM
  • Media: Live, VOD, Short Video
  • Cloud-native: Kubernetes, Application Real-Time Monitoring Service (ARMS)
  • Network: CEN, BYOPI, Global Acceleration, SAG

PolarDB dan AnalyticDB

Ilustrasi Startup, Perusahaan Teknologi, Cloud, Komputasi Awan. Kredit: Freepik

Untuk PolarDB, misalnya, Max menyebut layanan perusahaan mampu mendukung hingga 100TB dan dapat dikonfigurasikan dengan maksimum 16 node.

Contoh kasus penggunaan PolarDB yang memiliki elastisitas dan reliablitas tinggi ini berlangsung pada Alibaba Global Shopping Festival 2019. Saat itu, layanan ini diklaim mampu menangani 87 juta permintaan per detik.

"Kalau familiar dengan database dalam format MySQL atau PostgreSQL, teknologi ini sepenuhnya kompatibel. Untuk Oracle juga kompatibel," kata Max.

Adapun AnalyticDB, ia mampu menangani transmisi data hingga puluhan miliar yang diproses lebih cepat secara real time. Layanan ini mengadopsi arsitektur komputasi fleksibel dan terdistribusi, yang memisahkan antara komputasi dan penyimpanan.

"AnalyticDB memproses query SQL yang kompleks sepuluh kali lebih cepat dari database relasional tradisional," tutur Max. 


Kontribusi terhadap penanganan Pandemi Covid-19

Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Di tengah pandemi Covid-19, perusahaan juga turut berkontribusi dengan meluncurkan Buku pegangan penegahan dan penatalaksanaan Covid-19.

Selain itu, ada ada dua Rumah Sakit di Indonesia yang menggunakan teknologi CT Image Analytics dari Alibaba Cloud untuk membantu penanganan Covid-19, yakni Rumah Sakit Eka dan Omni.

Pada praktiknya, perusahaan menyediakan teknologi analisis gambar CT Scan yang telah teruji untuk mempercepat diagnosis kasus Covid-19. Analisis ini dilakukan dengan memanfaatkan kecerdasan buatan dan perusahaan menjamin tidak ada data pribadi pasien yang diakses atau disimpan selama analisis berlangsung.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya