Curi Tas LV dan Barang Mewah Senilai Rp 500 Juta, WNI Ditangkap di Melbourne

Seorang WNI perempuan ditangkap di Australia pada Minggu 7 Juni 2020, ketika hendak naik pesawat ke Indonesia. Ia dituding mencuri tas dan barang mewah.

Oleh ABC Australia diperbarui 10 Jun 2020, 13:04 WIB
Rekaman CCTV warga asal Indonesia yang disebarkan polisi berkenaan dengan pencurian tas mewah Louis Vuitton di Melbourne. (Victoria Police)

Melbourne - Polisi di kota Melbourne, Australia menangkap seorang warga negara Indonesia (WNI), perempuan berusia 21 tahun, dengan dugaan mencuri tas mewah dan barang lainnya senilai hampir Rp 500 juta.

WNI itu ditangkap di bandar udara Tullamarine pada Minggu 7 Juni 2020, ketika hendak naik pesawat ke Indonesia.

Mengutip ABC Australia, Rabu (10/6/2020), awal kejadiannya pada 19 Mei, sekitar pukul 12.50 di kompleks pertokoan Whiteman Street yang merupakan bagian dari Hotel dan Casino Crown di Southbank.

Menurut rilis yang dikeluarkan Kepolisian Victoria pada Selasa 9 Juni, perempuan tersebut pada awalnya masuk sebuah butik desainer untuk mencoba beberapa tas sebelum meminta untuk juga mencoba beberapa sepatu.

Staf toko tersebut kemudian masuk ke gudang untuk mengambil sepatu yang hendak dicoba perempuan tersebut, namun ketika staf kembali, perempuan tersebut diduga memasukan tas yang dicobanya ke tas lainnya dan melarikan diri.

Rekaman CCTV WNI itu yang terkait pencurian tas mewah Louis Vuitton (LV) di Melbourne kemudian disebarkan polisi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Ditangkap Bersama Barang Curian di Bandara

Ilustrasi bandara. (dok. Jeshoot-com/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Ketika ditangkap di bandara udara, perempuan tersebut memiliki barang dan aksesoris yang diduga hasil curian dengan perkiraan keseluruhannya bernilai sekitar AU$ 50 ribu, sekitar Rp 500 juta.

Setelah ditangkap, polisi kemudian melakukan penggeledahan di sebuah alamat di daerah Carlton, Melbourne, lokasi di mana barang-barang mewah yang diduga hasil curian berada.

Perempuan tersebut sekarang sudah dikenai tuduhan pencurian dan dibebaskan dengan jaminan, sebelum menghadap ke Pengadilan Magistrat Melbourne pada tanggal 2 Oktober mendatang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya