Liputan6.com, Jakarta - WhatsApp menyelesaikan masalah yang menyebabkan nomor telepon pengguna terekspos di hasil pencarian Google.
Perbaikan ini dilakukan beberapa hari setelah seorang peneliti mengungkap, nomor telepon pengguna WhatsApp terekspos di hasil pencarian Google gara-gara fitur Click to Chat.
Baca Juga
Advertisement
Mengutip laman Tech Crunch, Rabu (10/6/2020), juru bicara WhatsApp mengatakan, fitur bernama Click to Call ini dirancang untuk membantu pengguna kalangan pebisnis UMKM untuk terhubung lebih mudah dengan konsumennya.
"Meskipun kami menghargai laporan peneliti, itu tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan hadiah (pada program bug bounty) karena hanya berisi indeks mesin pencari dari URL yang dipilih pengguna WhatsApp untuk dipublikasikan," kata juru bicara WhatsApp.
Lebih lanjut dia menyebutkan, semua pengguna WhatsApp, termasuk akun bisnis, bisa memblokir pesan yang tidak diinginkan dengan satu ketukan tombol.
Click for Chat
Sekadar informasi, fitur Click to Chat mengizinkan pengguna untuk membuat URL dari wa.me<phoneNumber> yang bisa dibagikan ke teman-teman atau konsumen.
Tujuannya adalah untuk memfasilitasi percakapan lebih cepat tanpa harus menyimpan nomor pemilik bisnis ke daftar kontak.
Adapun peneliti yang menemukan masalah privacy lapse ini adalah peneliti asal India Athul Jayaram. Ia mengklaim, ada sekitar 300 ribu nomor pengguna WhatsApp yang muncul di pencarian Google ketika seseorang melakukan pencarian menggunakan "site:wa.me."
Advertisement
300.000 Nomor Telepon Terekspos
Jayaram mengatakan, ratusan ribu nomor telepon muncul di hasil pencarian Google karena WhatsApp tidak mengarahkan Google dan mesin pencari lainnya untuk mengabaikan pengindeksan tautan ini.
Dia mengkonfirmasi, WhatsApp telah membuat beberapa perubahan untuk memberi tahukan ke web crawler untuk tidak mengindeks tautan tertentu.
Kendati demikian, sebenarnya Jayaram bukanlah orang pertama yang melaporkan bahwa nomor telepon WhatsApp terekspos di hasil pencarian Google. Sebelumnya, website WABetaInfo mempublikasikan hal ini pada Februari lalu.
Setelah Jayaram memberitahukan hasil temuannya, banyak pengguna WhatsApp terkejut karena informasi sensitifnya dapat diakses secara umum di internet.
(Tin/Why)