4 Negara Eropa Ini Sudah Masuk New Normal Usai Pandemi Corona

Negara-negara Eropa ini masuk new normal setelah kasus Virus Corona (COVID-19) mulai melandai.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 10 Jun 2020, 19:10 WIB
Orang-orang duduk di teras Cafe de Flore di Paris, Selasa (2/6/2020). Warga Paris terkurung selama berbulan-bulan karena lockdown Corona namun, kini sebagian kafe dan restoran di kota itu dibuka kembali usai pelonggaran pembatasan. (AP Photo/Christophe Ena)

Liputan6.com, Jakarta - Negara-negara di Eropa sudah memasuki tahap new normal. Kafe-kafe mulai dibuka dan masyarakat mulai beradaptasi dengan kebiasaan seperti memakai masker.

Berbeda dari budaya Asia Timur dan Tenggara, memakai masker sebetulnya tidak dianggap lumrah di depan umum. Namun, kini mereka yang keluar rumah diminta menggunakan masker di periode new normal.

Negara-negara Eropa sempat menjadi episentrum Virus Corona COVID-19. Virus awalnya merebak di Italia sebelum mulai tersebar ke seantero benua.

Pemerintah Eropa cenderung cepat melacak pasien dan menerapkan lockdown. Pada Maret-April kemarin, kasus di Eropa sudah mencapai puncaknya dan kini kurvanya mulai melandai.

Kini, negara-negara itu sudah memasuki new normal dan berbagai bisnis kembali dibuka. Berikut empat contoh negara Eropa yang sudah masuk new normal:

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


1. Italia

Seorang wanita yang mengenakan pelindung wajah minum kopi di sebuah kafe di Roma, Italia, Senin (18/5/2020). Italia secara perlahan melonggarkan kebijakan lockdown akibat pandemi virus corona COVID-19. (Cecilia Fabiano/LaPresse via AP)

Italia menjadi negara pertama yang mengalami lonjakan Virus Corona (COVID-19). Pakar kesehatan Dr. Anthony Fauci sempat menyebut ini akibat efek turis dari China.

Puncak kasus di Italia adalah pada pekan ketiga Maret ketika ada 6.557 kasus baru dalam sehari.

Italia pun mulai membuka diri pada akhir April. Toko-toko buka menjadi salah satu bisnis pertama yang dibuka. Pada Mei, kafe-kafe dan salon juga mulai beroperasi.

Pada awal Juni, kasus baru tercatat sempat di bawah 200.


2. Prancis

Orang-orang duduk di teras kafe di Paris, Selasa (2/6/2020). Warga Paris terkurung selama berbulan-bulan karena lockdown Corona namun, kini sebagian kafe dan restoran di kota itu dibuka kembali usai pelonggaran pembatasan. (AP Photo/Christophe Ena)

Prancis adalah satu contoh negara Eropa yang mengalami lonjakan kasus parah pada Maret lalu. Kasus perlahan mulai melandai dari puncaknya.

Pemerintah Prancis kini sudah melonggarkan lockdown dan masyarakat sudah bisa berkumpul di kafe-kafe. Namun, hal itu memicu kekhawatiran gelombang kedua COVID-19.

Menara Eiffel rencananya juga kembali dibuka.


3. Jerman

Pemain Bayer Leverkusen, Karim Bellarabi, berusaha melewati pemain FC Saarbruecken, Anthony Barylla, pada laga Piala Jerman di di Stadion Hermann Neuberger, Voelklingen, Selasa (9/6/2020). Bayer Leverkusen menang 3-0 atas FC Saarbruecken. (AP/Ronald Wittek)

Kasus Virus Corona di Jerman memuncak pada Maret hingga awal April lalu. Waktu itu kasus harian baru sempat menembus 6.000 orang.

Pada awal Mei, pemerintah Jerman ulai membuka diri dan masuk ke new normal. Ini berlaku bagi restoran-restoran hingga bundesliga.

Kementerian ketenagakerja Jerman tetap mendukung Work From Home meski sudah masuk new normal. Hak pegawai untuk WFH ingin dijadikan UU oleh pemerintah Jerman.

Pada awal Juni ini, kasus harian baru di Jerman menurun hingga 214 kasus.


4. Belgia

Seorang pria melihat pada robot yang dapat mendeteksi suhu dan masker di rumah sakit Universitas UZA di Antwerpen, Belgia pada 29 Mei 2020. Perusahaan Belgia, ZoraBots, menguji robot yang disebut CRUZR tersebut sebelum digunakan dalam beberapa minggu mendatang. (AP/Francisco Seco)

Kasus di Belgium memuncak pada April lalu. Penyebaran corona di negara itu tidak separah di negara-negara Eropa lain.

Pada puncaknya ada lebih dari 2.000 kasus seharu sebelum terus menurun hingga 122 kasus per harian.

Pada new normal, toko-toko sudah mulai bukan, masjid pun juga mulai buka bulan ini.

Pemerintah Belgia menyebut WFH untuk PNS agar terus dilanjutkan meski sudah new normal.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya