Liputan6.com, Surabaya - Sebanyak 27 daerah kabupaten/kota berganti zona Corona COVID-19 di Jawa Timur (Jatim). Saat ini, masih menyisakan 11 daerah yang masih zona merah COVID-19 atau kategori risiko tinggi.
11 kabupaten/kota di Jawa Timur tersebut meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Pamekasan, Jombang, Malang, Sidoarjo, Situbondo, Bojonegoro, Pasuruan, Tuban, Lamongan, Kota mojokerto, Kota batu, Kediri, dan Mojokerto.
Sedangkan 27 daerah berganti zona tersebut dibagi menjadi dua kriteria yaitu zona kuning atau risiko rendah sebanyak lima daerah dan zona orange atau risiko sedang sebnayak 22 daerah. Lima kabupaten/kota yakni Trenggalek, Kota Pasuruan, Ponorogo, Lumajang, dan Kota Blitar telah berganti status menjadi zona kuning atau risiko rendah.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, 22 kabupaten/kota lainnya berstatus zona orange atau risiko sedang yaitu SampangKota probolinggo, Bondowoso, Madiun, Blitar, Jember, Probolinggo, Nganjuk, Bangkalan, Sumenep, Tulungagung, Banyuwangi, Magetan, Ngawi, Kota kediri, Kota malang, Pacitan, Kota madiun.
"Zonasi ini sesuai dengan indikator dari Gugus Tugas Pusat berdasarkan risiko tinggi, sedang dan rendah serta area tidak terdampak," ungkap Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (10/6/2020).
Khofifah menerangkan, sesuai dengan 10 indikator yang ditetapkan Gugus Tugas Pusat dan BNPB, risiko kenaikan kasus COVID-19 terbagi menjadi empat. Zona merah (risiko tinggi), zona orange (risiko sedang), zona kuning (risiko rendah) dan zona hijau (tidak terdampak).
Jatim, lanjut Khofifah, selama dua pekan terakhir mengalami penurunan kasus konfirmasi positif COVID-19 . Ada kenaikan di beberapa daerah sebaliknya juga ada penurunan bahkan tidak ada penambahan kasus tujuh hari berturut- turut sehingga statusnya menjadi kuning atau risiko rendah.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Masyarakat Diimbau Tetap Disiplin
Demikian dengan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (ODP) dan angka kematian yang terkontrol. Sementara angka kesembuhan secara prosentatif terus meningkat.
"Kapasitas rumah sakit rujukan di beberapa daerah di Jatim pun relatif mencukupi bahkan di beberapa daerah seperti Magetan, Madiun dan Ngawi jumlah bed yang tersedia masih lebih. Tetapi sebaliknya ada beberapa daerah seperti Surabaya dan Sidoarjo jumlah bednya masih belum mencukupi," ujar Khofifah.
"Insya Allah dalam seminggu ke depan jika kedisiplinan meningkat kurva di Jatim bisa semakin melandai bahkan menurun dan seluruh kabupaten/kota di Jatim bisa segera masuk dalam tatanan hidup normal baru (new normal)," ia menambahkan.
Khofifah mengatakan, zonasi covid ini jangan sampai membuat masyarakat lengah sehingga mengurangi tingkat kewaspadaan. Jika itu terjadi, lanjut Khofifah, bukan tidak mungkin akan terjadi gelombang kedua penularan Covid-19. Ini yang harus dihindari.
"Tetap waspada, disiplin, jaga jarak, pakai masker, cuci tangan pakai sabun, dan terapkan pola hidup bersih dan sehat. Patuhi protokol kesehatan demi kebaikan bersama," ujar dia.
Advertisement