Tolak Jutaan Dolar di Usia 23 Tahun, Pria Jepang Kini Jadi Miliarder

Shinji Sugaya memulai perusahaan sendiri Optim, yang menyediakan platform manajemen bisnis menggunakan artificial intelligence dan teknologi Internet of Things (IoT).

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 10 Jun 2020, 21:24 WIB
Miliarder Shinji Sugaya. Dok Optim

Liputan6.com, Jakarta Wabah virus corona (Covid-19) yang telah merebak secara global sejak awal 2020 telah memunculkan banyak miliarder baru. Salah satunya Shinji Sugaya, pengusaha Jepang yang memulai kisah suksesnya pada usia 23 tahun.

Pada Maret 2000, Sugaya yang berumur 23 tahun memenangkan penghargaan di sebuah kontes bisnis. Miliarder pendiri SoftBank Masayoshi Son yang kala itu turut menjadi juri pada acara tersebut, menawarkan uang USD 2,8 juta kepada Sugaya untuk membeli idenya. Namun, Sugaya menolaknya.

"Itu memberikan kepercayaan diri luar biasa besar. Kami sangat berterimakasih atas permintaan tersebut. Tapi kami menolaknya dengan sopan dan memutuskan untuk melakukannya sendiri," kata Sugaya seperti dikutip Bloomberg, Rabu (10/6/2020).

Pasca penolakan tersebut, Sugaya memulai perusahaan sendiri Optim, yang menyediakan platform manajemen bisnis menggunakan artificial intelligence dan teknologi Internet of Things (IoT).

Perjudiannya di masa lalu telah terbayar, di mana Sugaya kini semakin dekat untuk masuk dalam jajaran miliarder besar Jepang bersamaan dengan Son.

Saham Optim pada tahun ini telah naik 79 persen. Kenaikan itu dipengaruhi kepercayaan investor bahwa bisnis dari jarak jauh menjadi sebuah kebutuhan di masa pandemi corona saat ini.

Berdasarkan perhitungan Bloomberg Billionaires Index, kekayaan bersih Sugaya, terutama berasal dari 64 persen sahamnya di perusahaan melonjak jadi USD 990 juta.

Sugaya percaya, wabah virus corona telah mengakselerasi pergeseran pola bisnis perusahaan Jepang dari analog ke digital. "Digitalisasi telah berkembang dengan sangat cepat selama tiga bulan terakhir," ucapnya.

 

Saksikan video di bawah ini:


Perjalanan Kesuksesan

Ilustrasi miliarder (iStock)

Pria yang kini berusia 43 tahun tersebut dahulu merupakan seorang programmer komputer saat masih sekolah. Dia menciptakan beberapa games dan menjualnya kepada teman-temannya seharga ribuan yen saja.

Melalui Optim yang didirikan pada 2000, ia mulai menyediakan layanan iklan lewat video internet. Dirinya mulai merambah dunia AI dan IoT saat bekerja dengan raksasa telekomunikasi Nippon Telegraph & Telephone untuk menciptakan layanan koneksi internet.

Optim lalu memunculkan perangkat lunak dimana pelanggannya dapat mengatur koneksi sendiri dan kemudian mengembangkan layanan dukungan jarak jauh.

Sejak saat itu, Optim melalui jalur Optimal Biz mulai mengembangkan teknologi kendali jarak jauh. Platform manajemen untuk beberapa perangkat seperti smartphone dan tablet ini membantu perusahaan mengendalikan peralatan seluler karyawannya.

Dengan beberapa fungsi seperti penguncian jarak jauh dan kemampuan menghapus perangkat yang hilang atau dicuri untuk mencegah kebocoran data.

Menurut data Optim, produk tersebut menyumbangkan sekitar 40 persen dari pasar manajemen perangkat seluler di Jepang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya