Liputan6.com, Cianjur: Kasus pembunuhan di Kota Cianjur, Jawa Barat, tak lagi menyimpan misteri. Soal banyaknya mayat terqantung di pohon [Baca: Puluhan Mayat Bergelantungan Belum Ditemukan 25/11/2000] di Gunung Sawo, Desa Tanggeng, Kecamatan Tanggeng, yang terletak 80 kilometer dari Cianjur, sudah sedikit terkuak. Pasalnya, Kepolisian Resor Cianjur telah menahan 22 orang tersangka pembunuhan sadis tersebut. Di hadapan polisi, para tersangka mengaku telah membunuh sekitar 45 orang dengan motif dukun santet.
Santernya berita itu berawal dari laporan sejumlah pencinta alam yang tersesat dilembah gunung itu. Mereka mengaku telah melihat tak kurang dari 20 mayat tergantung di pohon di lereng Gunung Sawo. Tim Reserse Kepolisian Resor Cianjur yang menerima laporan itu langsung melakukan penyisiran ke lokasi. Awalnya, polisi sulit untuk menemukan korban. Sebab lokasi yang diperkirakan menjadi tempat pembuangan mayat korban pembunuhan isu dukun santet yang direjam warga sejak bulan Juli hingg Oktober tahun ini, merupakan perbukitan terjal dengan jurang yang dalam. Ke lokasi pun hanya dapat dilakukan dengan berjalan kaki.
Kendati demikian, usaha keras polisi akhirnya membuahkan hasil dengan ditemukannya korban yang diduga bernama Haji Makmur dan Midin. Namun, sampai Sabtu (25/11) siang, polisi dan warga belum dapat mengangkat kedua korban karena lokasi yang sulit. Kedua mayat itu diperkirakan dibunuh empat bulan silam.
Menyusul ditemukannya dua korban itu, polisi juga telah menahan 22 orang tersangka pembunuhan sadis tersebut. Di hadapan polisi, para tersangka mengaku telah membunuh sekitar 45 orang dengan motif dukun santet. Mereka melakukan pembunuhan antara bulan Juni sampai Oktober silam di 20 desa, Cianjur. Polisi telah memeriksa ke 18 tersangka dan berkasnya sudah dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Cianjur untuk diproses sesuai ketentuan hukum. Kendati demikian, polisi berjanji akan terus melacak keberadaan korban lainnya.
Menurut Ketua Tim Reserse Polres Cianjur Inspektur Dua Sri Widodo, polisi mengalami kesulitan untuk mengungkapkan kasus pembunuhan tersebut. Maklum, keluarga korban seringkali tak melapor akibat mengalami trauma terhadap peristiwa yang menimpa keluarga mereka. Ditambahkan Sri, polisi kini tengah mencari dan mengejar otak pembunuhan sadis yang terjadi di 20 desa di kawasan selatan Kabupaten Cianjur. Namun, Sri tak bersedia mengungkap nama ke-22 tersangka.(ICH/Fransambudi dan Dwi Guntoro)
Santernya berita itu berawal dari laporan sejumlah pencinta alam yang tersesat dilembah gunung itu. Mereka mengaku telah melihat tak kurang dari 20 mayat tergantung di pohon di lereng Gunung Sawo. Tim Reserse Kepolisian Resor Cianjur yang menerima laporan itu langsung melakukan penyisiran ke lokasi. Awalnya, polisi sulit untuk menemukan korban. Sebab lokasi yang diperkirakan menjadi tempat pembuangan mayat korban pembunuhan isu dukun santet yang direjam warga sejak bulan Juli hingg Oktober tahun ini, merupakan perbukitan terjal dengan jurang yang dalam. Ke lokasi pun hanya dapat dilakukan dengan berjalan kaki.
Kendati demikian, usaha keras polisi akhirnya membuahkan hasil dengan ditemukannya korban yang diduga bernama Haji Makmur dan Midin. Namun, sampai Sabtu (25/11) siang, polisi dan warga belum dapat mengangkat kedua korban karena lokasi yang sulit. Kedua mayat itu diperkirakan dibunuh empat bulan silam.
Menyusul ditemukannya dua korban itu, polisi juga telah menahan 22 orang tersangka pembunuhan sadis tersebut. Di hadapan polisi, para tersangka mengaku telah membunuh sekitar 45 orang dengan motif dukun santet. Mereka melakukan pembunuhan antara bulan Juni sampai Oktober silam di 20 desa, Cianjur. Polisi telah memeriksa ke 18 tersangka dan berkasnya sudah dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Cianjur untuk diproses sesuai ketentuan hukum. Kendati demikian, polisi berjanji akan terus melacak keberadaan korban lainnya.
Menurut Ketua Tim Reserse Polres Cianjur Inspektur Dua Sri Widodo, polisi mengalami kesulitan untuk mengungkapkan kasus pembunuhan tersebut. Maklum, keluarga korban seringkali tak melapor akibat mengalami trauma terhadap peristiwa yang menimpa keluarga mereka. Ditambahkan Sri, polisi kini tengah mencari dan mengejar otak pembunuhan sadis yang terjadi di 20 desa di kawasan selatan Kabupaten Cianjur. Namun, Sri tak bersedia mengungkap nama ke-22 tersangka.(ICH/Fransambudi dan Dwi Guntoro)