Pemerintah Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Vaksin COVID-19

Saat ini mRna sudah mencapai uji klinis sebagai kandidat kuat vaksin COVID-19.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 11 Jun 2020, 11:00 WIB
Mempercepat pengembangan vaksin COVID-19 di Indonesia dengan membentuk Tim Percepatan Pengembangan Vaksin COVID-19. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset Nasional (Kemenristek/BRIN) membentuk Tim Percepatan Pengembangan Vaksin COVID-19. Kepala Gugus Tugas Ristek BRIN untuk COVID-19 Ali Ghufron Mukti menyampaikan, permohonan pembentukan Tim Percepatan Pengembangan Vaksin COVID-19 sudah diajukan kepada Presiden Joko Widodo, tim dapat ditetapkan melalui Keputusan Presiden.

"Saat ini, kami membentuk Tim Percepatan Pengembangan Vaksin COVID-19. Sudah diketahui juga oleh Pak Presiden. Melalui tim ini, kita bekerja bersama dan berkolaborasi mengembangkan vaksin COVID-19," ujar Ali saat sesi webinar Apa Kabar Vaksin COVID-19? kemarin (10/6/2020).

"Tim ini sudah ada kerja sama dengan Bio Farma, Kemenristek BRIN, Kementerian Kesehatan, dan ada dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara juga."

Kolaborasi tim pengembangan vaksin COVID-19 juga dari para peneliti universitas dan lembaga penelitian, Badan Pengawas Obat dan Makanan serta Kalbe Farma.


Pengembangan Vaksin

Pengembangan vaksin COVID-19. (iStockphoto)

Pengembangan jenis vaksin mRNA tengah menjadi salah satu fokus Tim Percepatan Pengembangan Vaksin COVID-19.  Pengembangan vaksin MRNA untuk COVID-19 sedang diteliti para peneliti di dunia dan termasuk cepat memasuki uji klinis.

"Kita kerja sama kaitannya dengan pengembangan vaksin mRNA. yang mana dikembangkan dengan pendekatan protein rekombinan. Kemudian kami sudah ada kerjasama dengan Sinovac Biotech Ltd, yang mana vaksinnya termasuk dalam virus yang dimatikan (inactivated)," lanjut Ali, yang juga Staf Ahli BRIN.

Ia menyebut, pengembangan vaksin COVID-19 tidak hanya masalah perlombaan global, tetapi juga masalah alih teknologi. Dan bukan menjadi objek potensial market teknologi.

"Yang pasti, jangan sampai kita menjadi objek potensial market teknologi, melainkan fokus pada teknologi pengembangan," ujar Ali.


Tren mRNA

Tren vaksin mRNA. (iStockphoto)

Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin menambahkan, vaksin MRNA untuk COVID-19 sedang tren. Upaya pengembangan vaksin mRNA pun terus dilakukan.

"Kalau saya baca sekilas, ya baru dua minggu saya belajar bahwa yang sekarang lagi nge-tren dan paling cepat adalah vaksin yang namanya MrNa. Itu vaksin yang lagi uji klinis di Amerika, yang dikembangkan perusahaan farmasi Moderna," tambahnya.

"Untuk vaksin, kami juga upayakan pengembangan dengan secepat-cepatnya. Yang saya bisa lakukan adalah mendorong teman-teman di BRIN agar bisa bekerjasama sama dengan teman-teman yang punya akses ke orang-orang Indonesia yang lagi melakukan riset di bidang mrNa."


Simak Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya