Liputan6.com, California - Para penggemar musik terpaksa harus merelakan festival Coachella tahun ini ditiadakan.
Awalnya, Coachella akan digelar pada April tahun ini. Namun karena Corona mulai merebak di Amerika Serikat, pada Maret diumumkan pengunduran festival musik akbar ini ke bulan Oktober 2020. Hanya saja bulan ini muncul pengumuman pembatalan Coachella.
Dilansir dari Rolling Stone, Kamis (11/6/2020), pengumuman ini diungkap oleh Cameron Kaiser, wakil dari departemen kesehatan di Riverside, California, Amerika Serikat.
Baca Juga
Advertisement
"Keputusan ini diambil tidak dengan mudah karena diketahui banyak orang yang bisa terdampak. Prioritas utama kami adalah kesehatan masyarakat," tuturnya.
Salah satu pertimbangan pembatalan Coachella adalah indikasi bahwa wabah Corona Covid-19 akan memburuk pada musim gugur.
Perlu Vaksin
Selain Coachella, festival musik country yang digelar di wilayah yang sama yakni Stagecoach, juga dibatalkan.
"Acara seperti Coachella dan Stagecoach termasuk dalam level 4 dari Gubernur Newsom, yang ia sebut dibutuhkan pengobatan atau vaksin agar orang bisa hadir. Aku tak akan merasa nyaman bila terus melanjutkannya (festival), dengan keadaan dan potensi yang diperkirakan," Cameron Kaiser menambahkan.
Advertisement
Sampai 2021
Kepada Billboard, Chief Executive AEG Dan Beckerman sebagai perusahaan induk dari pelaksana Coachella, menuturkan proyeksinya atas festival ini ke depan.
"Sudah jelas bahwa pertunjukan live dengan penonton tidak bisa digelar dalam beberapa bulan nanti, setidaknya sampai pada 2021," tutur Dan Beckerman.
Dua Opsi
Anak perusahaan AEG yang menyelenggarakan Coachella, Goldenvoice, disebut tengah mempertimbangkan dua opsi untuk perhelatan tahun depan.
Yang pertama, menggelar festival ini pada April 2021, tapi dengan kapasitas penonton yang terbatas. Opsi kedua, menunggu sampai Oktober 2021 untuk menggelar festival dengan skala lebih besar. Untuk saat ini, Goldenvoice belum mengambil keputusan dan masih melihat perkembangan ke depan.
Advertisement
Lollapalooza
Pembatalan Coachella tentu menjadi pukulan bagi perusahaan ini. Billboard melaporkan bahwa 15 persen staf AEG dirumahkan dan diberlakukan pemotongan gaji dalam kisaran 20-50 persen karena wabah ini.
Coachella bukan perhelatan musik besar pertama yang mengumumkan pembatalan. Dua hari lalu, festival musik Lollapalooza yang digelar di Chicago juga dibatalkan karena alasan serupa.