Ikappi: 51 Kasus Corona di Jakarta Ditemukan di Pasar Tradisional

Sejumlah kasus Corona di Jakarta ditemukan di pasar tradisional. Berdasarkan catatan Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (Ikappi) sebanyak 51 pasar terdapat kasus positif virus Corona.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jun 2020, 12:33 WIB
Suasana jual beli di Pasar Cempaka Putih, Jakarta, Kamis (11/6/2020). Pengelola pasar tradisional diwajibkan melaksanakan protokol kesehatan salah satunya dengan pembatasan jumlah konsumen hanya 50 persen kapasitas. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kasus Corona di Jakarta ditemukan di pasar tradisional. Berdasarkan catatan Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (Ikappi) sebanyak 51 pasar terdapat kasus positif virus Corona.

"Hingga saat ini catatan kami 51 kasus," ujar Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Ikappi, Reynaldii Sarijowan saat dikonfirmasi, Jakarta, Kamis (11/6/2020).

51 kasus tersebar di beberapa pasar tradisional yakni Pasar Perumnas Klender, 20 orang; Pasar Mester, Jatinegara 1 orang; Pasar Serdang, Kemayoran 9 orang; Pasar Kedip, Kebayoran Lama 2 orang; Pasar Rawa Kerbau, Cempaka Putih 14 orang; dan Pasar Induk Kramat Jati 5 orang.

Reynaldi menuturkan pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Pemprov DKI Jakarta terkait langkah yang dilakukan setelah adanya kasus positif di pasar tradisional.

Dia mencontohkan penutupan sementara Pasar Raya Padang setelah adanya konfirmasi penyebaran virus Corona di sana.

Reynaldi memastikan penutupan pasar tidak dilakukan dengan tergesa-gesa. Ada sejumlah pertimbangan yang terlebih dahulu dibahas oleh berbagai pihak. Dia meyakinkan, penutupan pasar ini semata-mata demi keselamatan pedagang dan pembeli.

"Pertimbangannya itu bergantung pada kesepakatan pedagang dengan Pemda, prinsipnya upaya yang dilakukan itu harus didasari untuk keselamatan pedagang," ujar Reynaldi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Risiko Tinggi

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menuturkan risiko penularan Covid-19 di pasar memang tinggi. Untuk itu, ia meminta kepada seluruh pedagang dan pengunjung pasar untuk menaati segala protokol kesehatan. Termasuk ketertiban pedagang untuk membuka tokonya sesuai ketentuan ganjil genap.

"Jadi memang yang masyarakat kita di pasar ini yang paling rentan terjadinya penularan inilah puncak dari semua yang kita khawatirkan jujur ada di pasar, bukan di rumah ibadah, bukan di perkantoran, bukan di mal, tapi di pasar yang paling rawan," sebut Riza, Rabu (10/6/2020).

Ia juga meminta pengelola pasar untuk senantiasa menyediakan sarana dan prasarana sanitasi seperti sabun untuk mencuci tangan, wastafel, air mengalir, cairan antiseptik atau desinfektan, alat pengukur suhu tubuh.

Pemprov DKI, imbuh Riza, selalu mengingatkan di setiap kesempatan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan jika beraktivitas di luar rumah.

 

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya