Sempat Dirumahkan, Ribuan Karyawan di Kudus Mulai Kembali Kerja

Dari 11 perusahaan di Kudus, delapan perusahaan di antaranya sudah mulai mempekerjakan kembali karyawan.

oleh Arthur Gideon diperbarui 11 Jun 2020, 14:00 WIB
Masjid Menara Kudus (Sumber: Simas Kemenag)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 2.021 karyawan dari belasan perusahaan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang sebelumnya dirumahkan akibat pandemi penyakit Virus Corona baru atau Covid-19, kini mulai dipekerjakan kembali meski belum seluruhnya.

"Dari 11 perusahaan, delapan perusahaan di antaranya sudah mulai mempekerjakan kembali karyawannya," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kudus Bambang Tri Waluyo di Kudus, dikutip dari Antara, Kamis (11/6/2020).

Sementara tiga perusahaan lainnya, kata dia, untuk sementara memang belum memberikan laporan kembali mempekerjakan karyawan mereka yang dirumahkan.

Ketiga perusahaan tersebut, yakni Hotel Salam Asri, Hotel @Hom, dan Maju Jaya Furindo Kudus.

Dari hasil pengecekan di tempat usaha tersebut, kata dia, memang masih sepi dan belum ada aktivitas kerja seperti sebelumnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Protokol Kesehatan

Pengendara melintasi mural bertema tatanan normal baru atau 'New Normal' di kawasan Tanjung Barat, Jakarta, Selasa (9/6/2020). Mural itu pesan menyambut era new normal ketika setiap orang harus mengedepankan protokol kesehatan saat berkegiatan di tengah pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Terkait dengan penerapan protokol kesehatan di perusahaan yang kembali mempekerjakan karyawan mereka, kata dia, menjadi kewenangan Satuan Pengawas Ketenagakerjaan (Satwasker) Provinsi Jawa Tengah Wilayah Keresidenan Pati.

"Di Kabupaten Kudus juga ada Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 yang tentunya sudah melakukan pemantauan terkait penerapan protokol kesehatan," ujarnya.

Harapannya, kata dia, saat kembali bekerja memang ada penerapan protokol kesehatan secara ketat guna menghindari potensi penularan Virus Corona.

Terkait dengan perusahaan yang sebelumnya melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 17 karyawannya, lanjut dia, hingga kini belum ada laporan perkembangan, apakah akan dioperasikan kembali atau tidak.

"Jika melihat kasus covid-19 saat ini, tentunya untuk memulai usaha juga masih pikir-pikir, termasuk mempertimbangkan daya beli pasar," ujarnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya