Liputan6.com, Jakarta Panitia lokal tengah bekerja keras untuk mempersiapkan kembali Olimpiade Tokyo 2020 yang harus ditunda selama setahun akibat pandemi virus Corona Covid-19. Menurut Presiden Komite Olimpiade Dunia (IOC), Thomas Bach, ajang multieven empat tahunan tersebut bakal disederhanakan.
Menurut Bach, pihaknya telah menerima 200 proposal terkait hal ini. Hanya saja, tidak mudah bagi IOC dan panitia lokal dalan menentukan cara yang tepat mengingat peristiwa ini belum pernah terjadi.
Advertisement
"Dampaknya sangat besar, seperti bisa Anda bayangkan. Ini belum pernah terjadi di mana kami harus mengatur penundaan Olimpiade, jadi tak ada cetak biru untuk tugas besar ini. Semakin sulit mengingat pandemi yang sedang berlangsung ini," kata Bach dilansir dari Channel News Asia (CNA).
"Bersama panitia lokal Jepang dan teman-teman lainnya, kami masih terus mencari cara untuk menyederhanakan permainan ini dan menghemat anggaran yang dibutuhkan," ujar Bach.
Olimpiade Tokyo 2020 seharusnya berlangsung mulai 24 Juli tahun ini. Namun Maret lalu, IOC bersama panitia lokal memutuskan untuk mengundurnya ke tahun depan karena virus Corona Covid-19.
Ini menjadi Olimpiade pertama yang pelaksanaannya ditunda. Rencananya, Olimpiade Tokyo 2020 akan berlangsung mulai 23 Juli 2021 dan diharapkan bisa berjalan setelah pandemi virus Corona berakhir.
Ubah Kebiasaan?
Panitia lokal Jepang sebenarnya sudah siap menggelar Olimpiade Tokyo 2020. Venue-venue sudah rampung. Begitu juga dengan perkampungan atlet. Bahkan api Olimpiade telah tiba dari Athena.
Seluruh persiapan diperkirakan menelan biaya hingga 2,7 miliar Dolar AS.
Presiden Panitia Lokal Olimpiade Tokyo 2020, Yoshiro Mori, Rabu kemarin (10/6/2020) mengatakan, bahwa selama ini, pertandingan-pertandingan Olimpiade biasanya berlangsung dalam kemegahan. Namun di tengah pandemi Covid-19 saat ini, Mori mulai mempertanyakan kebiasaan itu.
"Dunia telah berubah, sosial, ekonomi, dan medis. Kami akan merancang ulang dan mereposisi organisasi permainan ini," kata Mori.
Advertisement
Mulai Berhemat
Sementara itu, Direktur Olahraga IOC, Christophe Dubi, sebelumnya juga telah menyinggung rencana menyederhanakan Olimpiade Tokyo 2020. Menurutnya, untuk mendukung langkah ini, petugas harus mempertimbangkan lagi level pelayanan, bahan-bahan, sistem kerja, dan pengelolaan venue.
"Dari ajang sebelumnya, kami terkadang melihat ada rencana berlebihan dan over budget," kata Dubi kepada wartawan usai menajalani rapat eksekutif IOC.
"Kami tidak ingin ada batu yang tidak terpakai, dan hasilnya akan positif," katanya.