Gugus Tugas Covid-19: Salah Pakai Masker Berkontribusi pada Penularan Covid-19

Yurianto mengatakan hingga saat ini masih sering ditemukan masyarakat menggunakan masker hanya menutup mulut atau dagu. Namun, tidak menutup hidung.

oleh Luqman RimadiLiputan6.com diperbarui 11 Jun 2020, 18:09 WIB
Petugas menyuruh pengemudi mengenakan masker saat kegiatan Check Point Pengawasan Pelaksaanaan PSPBB di kawasan Pasar Jumat, Jakarta selatan, Jumat (10/4/2020). Kegiatan gabungan Dishub dan Polda Metro Jaya merupakan Pergub Nomor 33 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan PPSB. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah Percepatan Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengungkap penyebab kasus positif Covid-19 baru meningkat tajam. Dia menyebut, salah satu pemicunya masih banyak masyarakat yang tidak menggunakan masker dengan benar.

"Dari beberapa data yang kita dapatkan penggunaan masker yang tidak benar juga berkontribusi terhadap penularan ini," ujarnya dalam Konferensi Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Kamis (11/6/2020).

Yurianto mengatakan hingga saat ini masih sering ditemukan masyarakat menggunakan masker hanya menutup mulut atau dagu. Namun, tidak menutup hidung.

Padahal, penularan virus corona bisa melalui hidung, mata dan mulut. Tak hanya itu, masih banyak masyarakat tidak melepaskan masker dengan benar. Misalnya, tidak melepas tali elastis dari daun telinga sambil menjauhkan masker dari wajah dan pakaian.

"Tidak melepasnya, menyimpannya atau mencucinya dengan benar. Ini juga menjadi beberapa hal yang harus kita perhatikan," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Kerumunan di Pasar

Calon penumpang pesawat menggunakan masker pelindung saat berada di Pintu Kedatangan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (31/1/2020). Hal itu dilakukan sebagai antisipasi penularan dan penyebaran virus corona (2019-nCov). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Yurianto juga menyinggung masih banyak warga yang berkerumunan di pasar atau tempat-tempat tertentu. Hal ini mengakibatkan rantai penuralan Covid-19 sulit diputus.

"Ini memberikan ruang bagi memungkinkannya proses penularan. Oleh karena itu, menjaga jarak dan menghindari kerumunan sesuatu yang penting," tegasnya.

Sebagai informasi, terjadi peningkatan sebanyak 979 kasus positif Covid-19 baru. Penambahan ini menyebabkan jumlah kasus positif Covid-19 di Tanah Air mencapai 35.295 kasus. Jumlah ini merupakan akumulasi kasus sejak Indonesia terkonfirmasi terpapar virus corona pada Maret lalu.

Peningkatan juga terjadi pada kasus sembuh. Ada 507 pasien yang sembuh dari Covid-19 untuk periode 10 hingga 11 Juni 2020. Dengan demikian, total keseluruhan kasus sembuh sebanyak 12.636.

Kasus kematian karena Covid-19 juga masih terjadi. Kasus kematian bertambah sebanyak 41. Sehingga total akumulatif kasus kematian karena Covid-19 sebanyak 2.000.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya