Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengaku bakal menerapkan aturan ganjil genap untuk para pedagang di pasar tradisional. Hal itu kata dia, guna meminimalisir penyebaran virus corona atau Covid-19 di PSBB masa transisi.
"Yang membuka tutup pasar hari ganjil genap. Kios nomor ganjil beroperasi hari ganjil, kios nomor genap beroperasi hari tanggal genap, dengan ini kapasitas bisa terkendali," kata Anies berdasarkan rekaman dari Humas Pemprov DKI Jakarta, Kamis (11/6/2020).
Advertisement
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga akan menerapkan sistem jalur satu arah agar mempermudah lalu lalang pengunjung di pasar tradisional. Saat ini tercatat ada 153 pasar dengan rincian 122 pasar pangan dan 31 non-pangan.
"Salah satu yang paling menantang di wajibkan menggunakan masker dan sepanjang belanja masker dipakai terus, itu salah satu tantangan," ucapnya.
Selain itu, Anies menyebutkan sejumlah protokol kesehatan terkait Covid-19 sudah diterapkan di pasar. Dia juga mengimbau masyarakat untuk terus saling mengingatkan agar patuh aturan yang ada.
"Saya mengajak mari kita ingatkan bila ada yang tidak menaati prosedur kesehatan. Bukan soal aturan, ada Pergub 47 dan Pergub 51 ini bukan soal penegakan aturan tapi soal selamat atau tidak selamat," ujar Anies.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
1.418 Pedagang Ikut Rapid Test
Direktur Umum Perumda Pasar Jaya, Arief Nasruddin menyatakan sebanyak 1.418 pedagang yang tersebar di 19 pasar telah melakukan rapid test dan swab terkait virus corona atau Covid-19.
Dia menyebut dari ribuan pedagang, ada puluhan diantaranya dinyatakan positif Covid-19.
"Yang diketemukan hasil (positif) itu ada 6 pasar. Totalnya terpapar sebanyak 52 orang. Selebihnya yang 10 pasar masih menunggu hasil, 3 pasar dinyatakan negatif dari pengecekan," kata Arief melalui diskusi virtual bersama wartawan Balaikota, Kamis (11/6/2020).
Karena hal itu, dia mengatakan pihaknya telah melakukan penyemprotan disinfektan dan melakukan penutupan sementara kepada 19 pasar tersebut. Awalnya, lanjut Arief, pihaknya hanya melakukan penutupan sejumlah pasar dengan waktu 1x24 jam saja.
"Kemarin ini serentak semuanya ditutup selama 3 hari karena memang setelah dianalisa oleh pendapat ahli setelah penyemprotan itu butuh 3 hari untuk ditutup," jelas dia.
Advertisement