Liputan6.com, Jakarta Di tengah pandemi Covid-19, banyak usaha kuliner yang kesulitan dan kehilangan pelanggan. Bahkan, tak banyak yang gulung tikar atau bangkrut. Namun, ada pepatah mengatakan ‘di balik musibah, selalu ada berkah’. Pepatah inilah yang membuat usaha jamu tradisional meningkat, salah satunya Jamu Tradisional Mbak Elis.
Dalam situasi wabah ini, jamu menjadi produk yang banyak dicari masyarakat. Sebab, jamu tradisional mampu meningkatkan imunitas tubuh agar tidak terkena Covid-19. Pemilik Jamu Tradisional Mba Elis, Listianingsih mengaku usaha yang dibangun tersebut merupakan turunan dari Ibunda.
Advertisement
“Awal mula usaha ini dari Ibu saya yang berjualan jamu keliling dari 2000 sampai 2007. Lalu di 2007, ibu saya berhenti karena harus merawat nenek yang sedang sakit. Setelah melahirkan anak kedua, ibu saya sering membuatkan jamu. Banyak saudara dan teman-teman yang datang menjenguk disuguhkan jamu. Mereka bilang jamunya enak, sehat dan segar,” ujarnya di acara ‘Jemput Rezeki’.
Usaha Jamu Tradisional Mbak Elis yang dibangun Listianingsih ini memiliki modal awal hanya Rp 2 juta. Hingga akhirnya, Listianingsih mampu memproduksi jamu sebanyak 100-150 botol dan meraup omzet hingga Rp 30 juta per bulan. Dalam situasi saat ini, pengusaha jamu tradisional ini memasarkan produknya melalui media sosial.
“Itu sebelum adanya Covid-19. Setelah adanya pandemi, omzet saya mencapai Rp 100 juta per bulan. Ada berkah di balik musibah,” jelasnya.
Sandiaga menilai keberhasilan Listianingsih ini merupakan buah perjuangan dan kerja keras seorang Ibu. Menurut Sandiaga, wabah Covid-19 yang melanda di Indonesia menjadi berkah para pengusaha jamu tradisional.
“Di balik setiap kesulitan, pasti ada peluang-peluang yang bisa dijadikan motivasi,” kata Sandiaga
Sandiaga akan membagikan kisah inspiratif dan perjuangan Listianingsih ini di acara 'Jemput Rezeki' yang akan tayang di Indosiar, pada Sabtu, 13 Juni 2020, Pukul 06.30 WIB.
(*)