Liputan6.com, Semarang - Balai Kota atau kantor Wali Kota Semarang menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Usai dilakukan tes pada bulan Juni 2020, ditemukan sejumlah kasus baru.
Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mencatatkan sekitar 20 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang melayani warga dinyatakan terinfeksi Covid 19. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menjelaskan hasil tes Covid-19 lewat metode polymerase chain reaction (PCR) yang dilakukan pada gelombang kedua ditemukan sekitar 20-an ASN di lingkungan Pemkot Semarang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
"Ada sekitar 20 pegawai (ASN) kami terinfesksi Covid-19. Dari jumlah tersebut, 10 ASN yang terinfeksi virus corona merupakan pejabat struktural," katanya.
Baca Juga
Advertisement
ASN yang terinfeksi virus corona, saat ini menjalani karantina secara tersebar. Sebagian karantina mandiri, ada yang karantina di rumah dinas Wali Kota Semarang serta di Balai Diklat.
Seluruh ASN yang dinyatakan positif itu dalam kondisi baik. Kondisi kesehatan yang sudah mulai membaik ditunjukkan dengan hasil negatif pada swab test selanjutnya.
"Hasil analisa kami, faktor penyebab ASN yang terinfeksi virus corona merupakan tim penindak dari Satpol PP, di sisi lain terpapar virus kebetulan ruangan kerjanya satu lantai," kata Hendi.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, meminta seluruh masyarakat Kota Semarang meningkatkan kewaspadaan terhadap wabah virus corona. Meski demikian, masyarakat diminta untuk tidak panik dan cemas secara berlebihan.
"Hindari cemas dan rasa takut terhadap virus corona. Hindari kecemasan yang tidak perlu. Lakukan aktivitas, baik kerja maupun olahraga dengan seimbang kebiasaan yang baru ini. Kebiasaan mencuci tangan, menggunakan masker saat berada di luar rumah terutama saat masuk kawasan klaster baru, untuk melindungi diri dari penularan Covid-19 juga bisa melindungi kita dari penularan Covid-19," kata Hendi.