Pentingnya Pakai Masker hingga Jaga Jarak Saat Pandemi COVID-19

Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Timur, dr Kohar Hari Santoso menuturkan, penyakit COVID-19 sangat mudah menular.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 13 Jun 2020, 20:15 WIB
Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur, Kohar Hari Santoso (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Jawa Timur meminta masyararat untuk mewaspadai penyakit COVID-19. Apalagi penularan penyakit COVID-19 sangat mudah dan bisa menyebabkan kematian.

Hal itu disampaikan Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Timur, dr Kohar Hari Santoso, dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi di Surabaya  pada Kamis, 11 Juni 2020.

"Penyakit COVID-19 ini menular gampang sekali dengan droplet atau letupan air liur, sedangkan HIV masih sulit. Droplet atau letupan air liur ini bisa sebabkan kematian,” ujar Kohar.

"Ada sakit (COVID-19-red), dibawa pulang berpotensi tularkan pada sekitarnya. Ini harus lakukan tracing, dinas kota akan pantau sejauh mana orang sekitarnya. Oleh karena konsep Tangguh, semua masyarakat menjaga,” ia menambahkan.

Kohar mengingatkan, jika seseorang paham mengenai COVID-19 maka jangan melakukan hal berisiko untuk menularkan.

Di era tatanan normal baru ini, menurut Kohar, seseorang harus menerapkan protokol kesehatan antara lain memakai masker, face shield, hindari kerumunan, jaga jarak, jaga imunitas dan berdoa. Protokol kesehatan tersebut untuk mencegah penularan dan penyebaran COVID-19.

"Ada COVID-19, makai masker harus keharusan. Keharusan protokol kesehatan cegah tak ada droplet,” kata dia.

Ia pun mengingatkan agar warga menghindari kerumunan di kendaraan, parkiran hingga ke sektor pendidikan. "Bagi teman yang sakit jangan mendekat dan lakukan isolasi. Yang sakit isolasi supaya tak ada hal bikin kaget," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Perkembangan Corona COVID-19 di Jawa Timur pada 11 Juni 2020

Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, jumlah pasien Corona COVID-19 masih bertambah di Jawa Timur (Jatim). Terbaru ada penambahan 265 kasus baru sehingga total pasien positif Corona COVID-19 mencapai 7.096 orang. 

"Hari ini kasus tambahan 265, jadi total di Jawa Timur 7.096 kasus. Yang masih dirawat 63 persen (4.551 pasien)," ujar Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Jatim, Joni Wahyuhadi dalam konferensi pers live streaming di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis malam, 11 Juni 2020.

Dari total 7.096 kasus positif Corona COVID-19 tersebut, sebanyak 72 pasien dinyatakan baru saja sembuh. Total pasien sembuh di Jatim 1.865 orang atau setara 26,28 persen. 

Akan tetapi, pasien meninggal dunia terpantau masih terus bertambah. Tercatat ada tambahan pasien meninggal sebanyak 22 orang. Jumlah pasien yang meninggal total menjadi 575 orang atau 8,10 persen. "Yang meninggal hari ini tambah 22 orang. Jadi ini bukan main-main," ucap Joni. 

Lebih lanjut, Dirut RSUD dr. Soetomo ini menyampaikan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkait Corona COVID-19 total kini 7.857 kasus. Dari angka tersebut, 3.484 orang masih dalam pengawasan. 

Adapun jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) 26.120 kasus, sisa yang masih dipantau 4.012 orang. Sedangkan total Orang Tanpa Gejala (OTG) 22.342 orang.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya