Susi Pudjiastusi Beberkan Penyebab Laut Indonesia Selalu Jadi Target Pencurian Ikan

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sebut banyak orang yang belum mengerti apa itu illegal fishing yang sebenarnya.

oleh Tira Santia diperbarui 12 Jun 2020, 10:40 WIB
Susi Pudjiastuti. (Foto: Instagram @susipudjiastuti115)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan 2014-2019 Susi Pudjiastuti mengatakan Indonesia akan menjadi target praktik illegal, unreported and unregulated (IUU) fishing dikarenakan apabila arah politik dan kepemimpinan Indonesia lemah.

“Kalau dari sisi saya, kepemimpinan dan arah politik yang paling penting, karena intrumen negara itu berkontrol dari politik dan kepemimpinan, jadi penegakan hukum akan ikut ke politik dan kepemimpinan tadi,” kata Susi dalam suatu diskusi online, Jumat (12/6/2020).

Lebih lanjut  Susi menjelaskan banyak orang yang belum mengerti apa itu illegal fishing yang sebenarnya, bukan hanya mencakup mencuri ikan di luar wilayah negara tapi juga termasuk pengambilan biota laut seperti kura-kura, dan lainnya yang dijual dengan harga yang fantastis, begitu juga adanya perbudakan awak kapal, human trafficking yang diperjual belikan di tengah laut juga.

“IUU ini bukan sekedar kejahatan mencuri ikan, IUU fishing tapi dilakukan oleh beberapa negara yang melakukan penagkapan ikan diluar wilayahnya, ada 11 negara besar yang distand fishing yaitu mereka melakukan transit dilaut, melakukan penangkapan ikan, minyak, perbudakan, human trafficking, bukan cuman ikan,” ujarnya.

Negara-negara tersebut  melakukan penangkapan di  exclusive economic zone (EEZ), secara tidak langsung Indonesia menjadi target praktik illegal fishing, karena Indonesia pemilik EEZ nomor 7, sedangkan  EEZ nomor satu yaitu Prancis.

“Berarti kita akan menjadi taget dari pada praktik illegal fishing yang mereka lakukan di tengah laut Indonesia, baik hasil tangkapan di tengah laut, perbudakan, human trafficking, kura-kura, dan lainnya yang  diperdagangan di tengah laut juga,” jelasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pengaruh Politik dan Kepemimpinan

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat acara diskusi "Ngopi Bareng Presiden PKS" di DPP PKS, Jakarta, Senin (20/1/2020). Diskusi ini mengangkat tema "Sengketa Natuna dan Kebijakan Kelautan". (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Meskipun pada tahun 2018 Perserikatan Bangsa-bangsa mengadakan world international conference yang memastikan tahun 2020 itu tidak akan ada lagi illegal fishing, menurut Susi itu kabar baik dan menyenangkan,  tapi hal itu sekaligus peringatan untuk Indonesia bahwa ribuan kapal yang illegal akan mencari rumah to be legal.

“Itulah kenapa Amerika membuat satgas IUU fishing yang ditiru Indonesia oleh presiden Joko Widodo,  dengan ketegasannya menjadikan laut Indonesia sebagai masa depan bangsa. Saya waktu itu berusaha untuk menjaga misi presiden dengan memerangi illegal fishing, jika mereka melanggar IUU kita tenggelamkan,” ungkapnya.

Demikian yang Susi sampaikan bahwa soal Kepemimpinan (leadership)  dan arah politik IUU ini mampu mengarahkan dan menjaga laut Indonesia dari illegal fishing. Karena pengaruh politik dan kepemimpinan itu luar biasa terhadap IUU suatu negara.  

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya