Pasar Krempyeng Gresik Tutup Usai Ada Pedagang Positif Corona COVID-19

Penutupan Pasar Krempyeng Gresik yang juga pusat ekonomi rakyat di Kabupaten Gresik itu dilakukan sementara selama tujuh hari terhitung mulai 11 hingga 18 Juni 2020.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jun 2020, 20:17 WIB
Ilustrasi pasar basah. (Liputan6/Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur menghentikan sementara aktivitas pasar rakyat atau Pasar Krempyeng di Jalan Gubernur Suryo hingga 18 Juni 2020. Penutupan sementara pasar tersebut setelah ada temuan sejumlah pedagang positif terpapar COVID-19.

Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Gresik drg Saifudin Ghozali menuturkan, temuan jumlah pasien positif di Pasar Kempryeng tersebut tercatat mencapai 10 pedagang dan menyumbang jumlah pasien tertinggi pada Kamis, 11 Juni 2020.

Ia mengatakan, penutupan Pasar Krempyeng Gresik yang juga pusat ekonomi rakyat di Kabupaten Gresik itu dilakukan sementara selama tujuh hari terhitung mulai 11 hingga 18 Juni 2020.

"Penutupan Pasar Krempyeng ini untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di wilayah ini," ujar Saifudin yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik itu, seperti dikutip dari Antara, Jumat, (12/6/2020).

Ia menuturkan, dengan tambahan pasien positif dari pasar itu, total jumlah terkonfirmasi hari ini naik drastis 19 kasus, masing-masing dari klaster Pasar Krempyeng, Klaster Surabaya, Tranmisis lokal, dan sisanya masih dalam pendalaman.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Total Pasien Positif Corona COVID-19

Gambar ilustrasi

Secara keseluruhan jumlah pasien positif di Kabupaten Gresik kini mencapai 266 orang, dengan rincian yang masih dirawat 196 orang, sembuh 43 orang, dan meninggal dunia 27 orang.

"Meski hari ini ada tambahan pasien positif cukup tinggi 19 orang, namun hari ini juga ada kabar baik empat pasien sembuh, masing-masing dari Kecamatan Kebomas 2 orang, dan sisanya dari Kecamatan Driyorejo dan Kecamatan Gresik," kata Saifudin.

Kepala Bagian Humas Pemkab Gresik AM Reza Pahlevi mengatakan untuk pasien dalam pengawasan (PDP) di Gresik kini mencapai 343 pasien, dalam pengawasan 175 orang, selesai pengawasan 159 orang dan meninggal sembilan orang.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya