Liputan6.com, Jakarta Setahun setelah mengundurkan diri dari Facebook, seorang eksekutif di dunia teknologi Chris Cox kembali bekerja untuk Mark Zuckerberg.
Chris Cox kembali ke Facebook untuk menjadi Chief Product Officer. Chief Product Officer merupakan posisi lama yang dulu diembannya sebelum memutuskan untuk hengkang.
Baca Juga
Advertisement
Facebook dalam pernyataannya menyebut, Cox akan meneruskan tugasnya dan jadi pengawas langsung untuk aplikasi Facebook, WhatsApp, Instagram, dan Messenger.
"Facebook dan produk-produk kami belum pernah serelevan saat ini untuk kehidupan kita. Facebook juga menjadi tempat terbaik yang pernah saya ketahui dan tempat terbaik bagi saya untuk menyingsingkan lengan baju dan membantu," kata Chris Cox mengenai kedatangannya kembali ke Facebook, sebagaimana dikutip The Verge, Jumat (12/6/2020).
Sementara itu, Zuckerberg menyambut kedatangan kembali Chris Cox dengan penuh suka cita melalui unggahannya.
"Saya sangat bersemangat Chris Cox kembali lagi ke Facebook," kata Zuck.
Hengkang dari Facebook
Sekadar informasi, Cox merupakan ekskutif Facebook yang pernah digadang-gadang meneruskan posisi Zuckerberg sebagai CEO.
Namun, Cox meninggalkan Facebook setelah Zuck mengumumkan perusahaan akan menerapkan enkripsi end-to-end di seluruh produknya.
"Ini bakal jadi proyek besar dan kita butuh pemimpin yang semangat dengan arah baru ini," kata Cox saat mengomentari masalah enkripsi tersebut.
Cox memilih pergi karena ada perbedaan dengan Mark Zuckerberg. Meski begitu, ia mengaku sangat menghormati Zuckerberg.
Semenjak mengundurkan diri dari Facebook, Cox fokus dalam upaya berkaitan dengan perubahan iklim dan berkontribusi dalam kegiatan politik progresif.
Advertisement
Gabung Sejak 2005
Chris Cox sendiri sudah bekerja di Facebook sejak 2005, sebagai software engineer ke-13 perusahaan tersebut.
Ia sangat memegang peranan dalam merancang News Feed Facebook yang membuat startup ini jadi perusahaan jejaring sosial terbesar di dunia.
Selanjutnya, Chris Cox mulai mengawasi seluruh produk Facebook di tahun 2008 dan satu dekade setelahnya, tugas Chris Cox meluas ke pengawasan Instagram, WhatsApp, dan Messenger.
(Tin/Ysl)