Liputan6.com, Dallas - Hari ini, lima tahun yang lalu, markas besar Kepolisian Dallas, AS diserang sekelompok orang tak dikenal. Berondongan tembakan pun menghujam bagian luar gedung tersebut. Petugas dan pelaku pun terlibat baku tembak.
"Beberapa tersangka menggunakan senjata otomatis menembaki petugas polisi di luar markas besar Kepolisian Dallas," kata pihak berwenang seperti dikutip dari FOX News.
Advertisement
Penembakan pada 13 Juni 2015 itu konon dilepaskan dari dalam van lapis baja di luar markas besar Kepolisian Dallas. Kemudian dikejar kendaraan polisi.
"Ada bahan peledak ditemukan di luar gedung," ungkap salah satu polisi. Ditemukan juga 4 buah kantung yang tak disebutkan isinya, selain sebuah bom pipa.
Kepala Kepolisian Dallas David Brown mengatakan ada empat tersangka terlibat dalam insiden itu. Termasuk satu orang yang mengidentifikasi dirinya sebagai James Boulware.
"Baku tembak terjadi. Salah satu tersangka melarikan diri dari TKP dengan sebuah van yang menabrak mobil polisi. Lalu dikejar petugas hingga tersudut di tempat parkir di Hutchins."
BBC melaporkan, warga di dekat markas polisi telah dievakuasi sebagai tindakan pencegahan. Sementara tim khusus menjinakkan bahan peledak yang ditemukan di luar gedung.
Salah satu tas dilaporkan meledak ketika ahli mencoba memindahkannya.
Polisi Dallas juga mengatakan mereka menyelidiki sebuah paket mencurigakan yang ditemukan di bawah truk polisi di luar kantor pusat, serta satu lainnya di dalam wadah sampah.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Seorang Pelaku Tewas, Tak Ada Polisi Jadi Korban
Setelah kendaraan lapis baja melarikan diri dari lokasi kejadian, polisi mengatakan mereka mengejarnya ke tempat parkir Jack in the Box kurang dari 15 menit setelah tembakan awal. Baku tembak pun terjadi lagi, tetapi tidak ada petugas yang terluka selama penembakan itu.
Kebuntuan terjadi, berlanjut sepanjang malam hingga pagi hari, dan polisi mengatakan tim SWAT menggunakan senapan untuk melumpuhkan pelaku dalam kendaraan lapis baja itu.
Mengutip Washington Post, seorang pria bersenjata yang beraksi sendirian dan diidentifikasi sebagai James Boulware itu berusia 35 tahun. Memiliki sejarah kekerasan dalam rumah tangga dan perilaku delusi.
Tersangka penembakan di markas besar kepolisian Dallas pada Sabtu pagi itu berhasil ditembak oleh penembak jitu sekitar pukul 05.00 pagi di tempat parkir di pinggiran Kota Dallas Hutchins, di mana ia bersembunyi di dalam sebuah van lapis baja, Kepala Kepolisian Dallas David O. Brown mengatakan pada konferensi pers.
"Pada pukul 05.07 pagi, penembak jitu SWAT kami menembak tersangka melalui kaca depan mobil van, melumpuhkan tersangka," kata Brown kepada wartawan. "Lalu, kami mengirim robot teknologi bom yang memiliki kamera, untuk mencoba dan memastikan apakah tersangka sudah meninggal."
Tidak ada yang terluka dalam baku tembak itu. Brown menambahkan bahwa departemennya bekerja sama dengan FBI.
Diduga Beraksi Sendirian
Beberapa saksi mata awalnya melaporkan melihat beberapa orang menembakkan senjata otomatis di kantor polisi, tetapi Brown mengatakan pihak berwenang percaya hanya satu orang yang terlibat dalam penembakan itu.
Ponsel dari kerumunan di seberang jalan menunjukkan tersangka menembaki polisi dan petugas berlari untuk berlindung.
"Dia bisa dengan mudah menyerang warga sipil, tapi kami pikir niatnya adalah untuk menyerang petugas," jelas Brown. "Dia tidak peduli ketika petugas menghadangnya. Dia menembaki para perwira sebebas yang dia bisa. ”
Ketika lebih banyak petugas tiba, pria bersenjata menabrak mobil polisi dengan van, menembaki para petugas dan mobil polisi lainnya sebelum petugas membalas tembakan.
Meskipun tidak ada yang terluka selama peristiwa itu, Brown mengatakan para perwiranya bisa saja terluka atau terbunuh.
"Anda melihat lubang-lubang peluru di mobil-mobil polisi dan lubang-lubang peluru di pintu-pintu tempat para petugas berdiri, tetapi tidak ada yang terluka," katanya. "Itu adalah berkah."
Advertisement
Sejarah Lain
Selain penembakan di markas polisi Dallas, AS, pada tangga yang sama tahun 1886 tercatat sebagai momen Raja Ludwig II dari Bayern tenggelam di Danau Starnberg.
Lalu pada 13 Juni 1944, sejarah mencatat V-1, peluru kendali pertama yang digunakan pada masa perang, dijatuhkan di London, Inggris.