Liputan6.com, Jakarta Antrean penumpang KRL di beberapa stasiun di Jabodetabek terpantau mengular Senin (8/6/2020) kemarin. Ratusan penumpang terpaksa antre karena adanya pembatasan kapasitas penumpang di KRL.
Menanggapi hal ini, Direktur Jenderal Perkeretaapian (KA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri menyatakan, pihaknya memiliki beberapa pendekatan untuk mengendalikan antrean tersebut, salah satunya dengan menambah jam operasional KRL.
Advertisement
"Kami koordinasi, dari sisi perkeretaapian kami coba simulasi operasi maupun rekayasa penambahan jam operasi dari pukul 04.00 WIB hingga malam," kata Zulfikri dalam diskusi online, Jumat (12/6/2020).
Zulfikri bilang, banyak pihak yang mengusulkan penambahan kapasitas penumpang KRL. Namun, pihaknya tetap membatasi di angka 45 persen saja. Hal itu dikarenakan, berdasarkan diskusi Dirjen KA dengan beberapa pihak.
"Risikonya tinggi karena banyak penumpang berdiri, makanya kita hanya tingkatkan dari 30 persen menjadi 45 persen saja," katanya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Langkah lainnya yaitu menambah kapasitas KA dari 740 unit menjadi hampir 940 unit kereta setiap harinya. Selain itu, pihaknya juga bakal memaksimalkan bantuan bus gratis dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk membagi penumpang.
"Pendekatan lain yaitu melakukan shifting (penumpang) dengan bus bantuan dari BPTJ, kita bisa atasi stasiun sibuk seperti di Stasiun Bogor dan lainnya," katanya.
Advertisement