Cegah Antrean Panjang, Kemenhub Bakal Tambah Perjalanan KRL

Antrian penumpang KRL di beberapa stasiun di Jabodetabek terpantau mengular Senin (8/6/2020) kemarin

oleh Athika Rahma diperbarui 12 Jun 2020, 16:37 WIB
Petugas medis melakukan tes swab kepada pengguna KRL Commuter Line dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di Stasiun Bekasi, Selasa, (5/5/2020). Pemkot Bekasi melakukan tes swab secara massal setelah tiga penumpang KRL dari Bogor terdeteksi terpapar virus corona (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Antrean penumpang KRL di beberapa stasiun di Jabodetabek terpantau mengular Senin (8/6/2020) kemarin. Ratusan penumpang terpaksa antre karena adanya pembatasan kapasitas penumpang di KRL.

Menanggapi hal ini, Direktur Jenderal Perkeretaapian (KA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri menyatakan, pihaknya memiliki beberapa pendekatan untuk mengendalikan antrean tersebut, salah satunya dengan menambah jam operasional KRL.

"Kami koordinasi, dari sisi perkeretaapian kami coba simulasi operasi maupun rekayasa penambahan jam operasi dari pukul 04.00 WIB hingga malam," kata Zulfikri dalam diskusi online, Jumat (12/6/2020).

Zulfikri bilang, banyak pihak yang mengusulkan penambahan kapasitas penumpang KRL. Namun, pihaknya tetap membatasi di angka 45 persen saja. Hal itu dikarenakan, berdasarkan diskusi Dirjen KA dengan beberapa pihak.

"Risikonya tinggi karena banyak penumpang berdiri, makanya kita hanya tingkatkan dari 30 persen menjadi 45 persen saja," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Selanjutnya

Sejumlah calon penumpang KRL Commuterline menunggu kereta di Stasiun Depok Lama, Depok, Jawa Barat, Selasa (9/6/2020). Stasiun Depok Lama terpantau lengang pada hari kedua dibukanya aktivitas perkantoran di Jakarta pada masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Langkah lainnya yaitu menambah kapasitas KA dari 740 unit menjadi hampir 940 unit kereta setiap harinya. Selain itu, pihaknya juga bakal memaksimalkan bantuan bus gratis dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk membagi penumpang.

"Pendekatan lain yaitu melakukan shifting (penumpang) dengan bus bantuan dari BPTJ, kita bisa atasi stasiun sibuk seperti di Stasiun Bogor dan lainnya," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya