Pangkas Capex PLN, Erick Thohir Ingatkan Jangan Ada yang Main Proyek

Erick Thohir meminta agar PLN tetap memprioritaskan pelanggan.

oleh Athika Rahma diperbarui 12 Jun 2020, 18:29 WIB
Aktivitas penyambungan penambahan daya oleh petugas PLN di Jakarta. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir menyoroti alokasi belanja modal BUMN agar bebas dari penyelewengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Contohnya saja di PLN, Erick Thohir telah memangkas belanja modal (capital expenditure/capex) perusahaan sebesar 30 hingga 40 persen untuk efisiensi.

"Ini salah satu capex yang kita tinjau, kemarin PLN mohon maaf capex dari Rp 100 triliun saya minta cut 30 sampai 40 persen," kata Erick dalam konferensi pers, Jumat (12/6/2020).

Kata Erick, hal ini juga dilakukan untuk menjaga agar capex tidak dipakai untuk proyek yang supply chain dan kebutuhannya tidak jelas.

Pihaknya akan terus memantau capex BUMN agar digunakan sesuai dengan rencana kerja perusahaan. "Ini akan kami tinjau. Mudah-mudahan nggak 'main proyek'," katanya.

Erick juga mendorong agar PLN bisa mengembangkan pemanfaatan smart meter, smart distribution dan smart procurement untuk efisiensi dan efektivitas kerja yang lebih tinggi.

Selain itu, Erick meminta agar PLN tetap memprioritaskan pelanggan meskipun perseroan menjadi satu-satunya perusahaan penyedia listrik di Indonesia.

"Kita nggak mau mentang-mentang PLN monopoli jadi pelanggan nggak diprioritaskan. Service-nya ke customer mesti tetap ditingkatkan. Ini bukan era, oh, perlu listrik, datang ke sini, nggak bisa," ujarnya.

Saksikan video di bawah ini:


Tagihan Listrik Bengkak, 65.786 Pelanggan Mengadu ke PLN

Petugas PLN.

Lonjakan tagihan listrik yang dialami sebagian besar masyarakat membuat hotline PLN kebanjiran pengaduan.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menyatakan, hingga saat ini pihaknya telah menerima aduan dari 65.786 pelanggan di seluruh Indonesia. Jumlah itu juga diprediksi akan terus bertambah.

"Posko pengaduan khusus tagihan yang dibuka untuk seluruh Indonesia sampai saat ini menerima keluhan 65.786 pelanggan, per jam ini ya, karena nanti ini naik terus," kata Bob dalam diskusi online, Kamis (11/6/2020).

Bob bilang, pelanggan dari Jakarta, Bandung dan Surabaya menyampaikan keluhan kenaikan tagihan listrik. Sedangkan Makassar juga serupa, tapi tidak sebanyak tiga daerah tersebut.

"Banyaknya di Jakarta, Bandung, Surabaya. Makassar tidak begitu banyak," katanya.

PLN sendiri membuka Posko Informasi Tagihan Listrik di Kantor Pusat PLN sejak Mei, tepatnya ketika pandemi Corona tengah keras-kerasnya menghantam ekonomi masyarakat.

Tidak cuma posko pengaduan, PLN juga menyediakan layanan contact center PLN melalui berbagai kanal, seperti telepon, akun twitter @PLN_!23, Facebook PLN 123, email pln123@pln.co.id, Instagram @PLN123_Official serta Aplikasi PLN Mobile yang siap menerima aduan 24 jam.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya