5 Momen Terbaik Alessandro Del Piero, dari Piala Dunia 2006 hingga Santiago Bernabeu

Alessandro Del Piero merupakan legenda Juventus yang berkarier selama 19 tahun bersama klub Italia itu sebelum hengkang ke Australia dan India.

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 13 Jun 2020, 06:00 WIB
6. Alessandro Del Piero - Ikon dari Juventus ini tidak usai diragukan lagi kesetiannya bersama La Vecchia Signora, bertahan adalah satu-satunya pilihan bagi sang kapten. (Photo by GIUSEPPE CACACE / AFP)

Jakarta - Legenda Juventus dan Timnas Italia, Alessandro Del Piero, merupakan satu dari beberapa pemain terbaik yang pernah ada dalam dunia sepak bola. Pemain asal Italia itu juga memiliki sejumlah momen menarik dalam kariernya yang pantas untuk dikenang.

Alessandro Del Piero bergabung bersama Juventus pada 1993, direkrut dari Padova. Ia tidak pernah berganti klub sampai menjelang akhir kariernya, di mana Del Piero memutuskan untuk keluar dari Italia, berkarier di Australia dan India.

Ada 16 gelar juara dari berbagai kompetisi telah diberikan Del Piero kepada klub berjulukan Bianconeri. Selain itu, Del Piero membukukan 290 gol dari 705 penampilan di semua kompetisi.

Del Piero berkarier di Juventus selama 19 tahun. Tentu saja banyak momen manis dan pahit yang pernah dirasakannya dalam rentang waktu tersebut.

Berikut ini beberapa momen terbaik dalam karier Alessandro Del Piero:


Gol ke Gawang Fiorentina 1994

Alessandro Del Piero bertemu Sir Alex Ferguson setelah pertandingan final Liga Champions.

Selang setahun sejak kedatangannya dari Padova, publik mulai menyadari bahwa  Alessandro Del Piero muda adalah 'sesuatu'. Julukan Il Pinturicchio didapatkan saat bertemu Fiorentina pada 1994.

Juventus sempat tertinggal 0-2. Namun, Gianluca Vialli membuat kedudukan berubah menjadi imbang. Lalu, datanglah Del Piero yang mencetak gol indah lewat tembakan first time.

Arah tubuh Del Piero pada saat itu sebenarnya tidak begitu ideal, apalagi untuk menerima umpan melambung sejauh 50 yard. Namun, dengan satu sentuhan kaki kanan, ia bisa membubuhkan namanya di papan skor dengan indah.


4 Gol ke Gawang AS Monaco - 1998

Pavel Nedved dan Alessandro Del Piero merupakan dua pemain yang setia bertahan di Juventus, meski timnya terdegradasi ke Serie B 2006-2007 akibat skandal Calciopoli. (AFP/GIUSEPPE CACACE)

Alessandro Del Piero mengalami masa keemasan dalam kariernya pada 1998. Bagaimana tidak, ia berhasil mengantongi 32 gol hanya dalam 47 penampilan dalam semua kompetisi. Tak hanya itu, Del Piero juga menjadi top scorer Liga Champions.

Laga Juventus kontra AS Monaco menjadi momen di mana Del Piero memperlihatkan aksi terbaiknya. Juventus berhadapan dengan klub asal Prancis itu dalam semifinal Liga Champions. Jika ditotal, Del Piero mencetak empat gol dalam dua leg tersebut.

Pada leg pertama, Del Piero mencetak hattrick yang satu di antaranya dibuat melalui tendangan bebas. Kemudian di leg kedua, ia kembali menjebol gawang Monaco dengan sebuah tendangan voli yang memukau.


Mempermalukan Hierro - 2003

1. Alessandro Del Piero - Mantan penyerang Timnas Italia ini adalah pemain yang sangat loyal dengan Juventus. Selain itu ia juga tercatat sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah klub dengan koleksi 270 gol. (FP/Giuseppe Cacace)

Bisa dikatakan, Real Madrid merupakan rival bebuyutan Juventus di pentas Liga Champions. Keduanya cukup sering bertemu baik di babak grup maupun fase gugur.

Pada 2003, Real Madrid nampak begitu perkasa. Klub raksasa Spanyol itu dijuluki Los Galacticos karena memiliki banyak pemain bintang seperti Ronaldo, Luis Figo, Zinedine Zidane hingga Raul Gonzalez.

Namun, mereka tetap tidak berkutik di hadapan Juventus. Pertemuan antara keduanya terjadi pada babak semifinal. Harapan Juventus sedikit terkubur setelah kalah pada leg pertama dengan skor tipis 1-2.

Pada leg kedua, mereka bangkit. Juventus berhasil meraih kemenangan dengan skor 3-1 dan melaju ke final. Pada laga itu,  Alessandro Del Piero mempermalukan Fernando Hierro dengan gocekannya sebelum mencetak gol kedua Juventus.


Mengubur Jerman di Piala Dunia - 2006

Timnas Italia dua kali mengalami kegagalan setelah meraih trofi jPiala Dunia yakni juara pada 1938 dan gagal pada 1950 (gagal), juara pada 2006 dan gagal tahun 2010. (AFP/Damien Meyer)

Kendati sudah merasakan segelimang kesuksesan bersama Juventus, tapi  Alessandro Del Piero harus menanti cukup lama untuk meraih prestasi di pentas internasional. Ia baru bisa meraih trofi Piala Dunia pertamanya pada 2006.

Pengalaman Del Piero, yang kala itu sudah berusia 31 tahun, tidak cukup baik. Marcello Lippi selaku pelatih lebih sering mencadangkan dia. Meski begitu, ia tetap memberikan performa terbaik saat diberi kesempatan.

Kesempatan datang pada semifinal kontra Jerman. Saat itu, pertandingan berlangsung sengit hingga berlanjut ke babak perpanjangan waktu. Lalu pada menit ke-119, Italia mencetak gol pertamanya lewat Fabio Grosso.

Jelas, Jerman tidak memiliki waktu banyak untuk mencetak gol balasan. Namun, mereka tetap berjuang dan menyerang sampai menit akhir. Sayangnya, malah Italia yang berhasil mencetak gol tambahan lewat tembakan melengkung Del Piero.


Standing Ovation di Bernabeu - 2008

Ikon Juventus, Alessandro Del Piero (Foto / Reza Bachtiar)

Juventus tidak dalam keadaan baik setelah kembali ke Liga Champions. Bagaimana tidak, dua tahun sebelumnya, klub yang diasuh Claudio Ranieri tersebut dibenamkan ke Serie B karena kasus Calciopoli.

Situasinya kian buruk karena Juventus harus bertemu Real Madrid pada fase grup Liga Champions. Namun, berkat  Alessandro Del Piero, Juventus boleh berbangga hati meskipun tidak tampil mencolok di kompetisi tersebut.

Del Piero bahkan mendapatkan standing ovation ketika bertandang ke Bernabeu. Juventus menang dengan skor 2-0 pada laga tersebut, yang semua golnya dikantong oleh Del Piero seorang diri.

Gol pertamanya dicetak dengan sepakan yang menyasar ke sudut kiri bawah gawang Real Madrid. Sementara gol kedua tercipta lewat tendangan bebas melengkung yang membuat Iker Casillas terpaku.

Sumber: Goal International

Disadur dari: Bola.com (penulis/editor, Benediktus Gerendo Pradigdo, published 12/6/2020)

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya